Begini Perbedaan Ondel-Ondel Versi Dulu dan Sekarang

Biasanya, ondel-ondel laki-laki dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dengan warna putih. Konon, ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk desa.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 25 Jul 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 19:00 WIB
Pengamen Ondel-ondel di Ibu Kota
Foto pada 10 April 2019, anak-anak beristirahat dari mencari nafkah dengan mengamen ondel-ondel di jalan-jalan Jakarta. Seiring berjalan waktu, ondel-ondel yang dahulu sebagai ikon kesenian Betawi kini mudah ditemui di sejumlah jalan dan gang-gang di antara permukiman warga. (GOH CHAI HIN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ondel-ondel merupakan salah satu seni pertunjukan khas Betawi. Sudah ada sejak zaman dahulu, ternyata ondel-ondel memiliki perbedaan dari versi dulu dan sekarang.

Boneka dari anyaman bambu setinggi 2,5 meter ini kerap ditampilkan dalam pesta rakyat. Bentuk wajahnya dibuat serupa topeng dengan rambut kepala yang dibuat dari ijuk.

Biasanya, ondel-ondel laki-laki dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dengan warna putih. Konon, ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk desa.

Mengutip dari senibudayabetawi.com, jauh sebelum masyarakat Betawi mengenal Islam, konon mereka percaya bahwa dunia gaib merupakan bagian dari kebudayaan yang tak dapat dipisahkan. Ondel-ondel dianggap sebagai representasi leluhur yang berfungsi untuk menjaga masyarakat.

Dahulu, ondel-ondel Betawi kerap dihadirkan dalam berbagai upacara adat. Ondel-ondel juga menjadi pelindung serta penolak bala.

Namun, saat ini ondel-ondel dianggap sebagai sebatas ikon kebudayaan Betawi dan meninggalkan nilai-nilai mistisnya. Ondel-ondel pun kerap hadir dalam beragam perayaan, seperti penyambutan tamu, festival acara, hingga pesta rakyat.

Perbedaan ondel-ondel versi dulu dan sekarang tak hanya terlihat dari fungsinya, tetapi juga bentuk fisiknya. Ondel-ondel zaman dahulu kerap menampakkan rupa yang seram.

Bahkan, perwujudan rupa ondel-Ondel laki-laki ditampilkan dengan taring di bagian mulut dengan wajah merah dan mata melotot. Representasi ondel-ondel zaman dahulu juga mengingatkan pada penggambaran pintu candi dan bagian belakang mahkota zaman Hindu Budha yang juga berfungsi sebagai pelindung.

 

Ondel-Ondel Masa Sekarang

Pada masa sekarang, rupa ondel-ondel dibuat lebih menarik. Hal ini disesuaikan dengan fungsinya yang merupakan ikon Kota Jakarta.

Ondel-ondel juga ikut bersolek layaknya Abang None Betawi. Meski demikian, tampilan ondel-ondel di masa sekarang masih mempertahankan unsur rupa lain, seperti warna wajah, kumis baplang, serta hiasan kepala bunga kelapa.

Perihal pakaian, motif yang dikenakan ondel-ondel juga semakin beragam. Ondel-ondel laki-laki biasanya mengenakan pakaian gelap dengan model baju pangsi berselempang kain bermotif batik Betawi. Mereka juga mengenakan ikat pinggang serta bawahan kain batik Betawi.

Sementara itu ondel-ondel perempuan mengenakan busana kebaya panjang atau baju kurung bermotif kembang. Mereka juga mengenakan bawahan kain batik Betawi dengan selendang atau selempang pada pundak kiri ke arah pinggang kanan.

Meski mengalami pergeseran di beberapa aspek antara ondel-ondel versi dulu dan sekarang, ondel-ondel masih dikenal oleh generasi sekarang. Para pemain ondel-ondel juga masih mudah ditemui di sekitar Jakarta.

(Resla)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya