Mengenal 5 Tarian Populer Khas Betawi

Bermacam budaya tersebut berpadu dengan budaya lokal nusantara secara harmonis hingga membentuk tarian khas Betawi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Jul 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 00:00 WIB
Flashmob Tari Cokek Meriahkan HUT ke-74 RI di Kota Tua
Masyarakat saat mengikuti flashmob Tari Cokek di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (18/8/2019). Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia sekaligus melestarikan tari asal Betawi tersebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Seni tari merupakan salah satu cerminan identitas budaya yang dimiliki hampir seluruh daerah di Indonesia, termasuk Jakarta. Masyarakat Betawi memiliki sejumlah tarian populer yang masih terus dilestarikan hingga sekarang.

Budaya Betawi dikenal kaya dengan berbagai tarian yang dipengaruhi oleh campuran budaya, seperti Melayu, Tionghoa, Arab, dan lainnya. Bermacam budaya tersebut berpadu dengan budaya lokal nusantara secara harmonis hingga membentuk tarian khas Betawi.

Mengutip dari jakarta.go.id, berikut beberapa jenis tarian Betawi:

1. Tari Cokek

Tari cokek sudah berkembang sejak abad ke-19. Tarian ini awalnya ditampilkan untuk menyambut tamu dari tuan-tuan Tionghoa. Tari cokek umumnya diiringi dengan orkes gambang kromong.

Para penari tarian ini memiliki julukan tersendiri, yakni Wayang Cokek. Julukan tersebut diberikan karena tari cokek dimulai dengan tarian pembukaan yang disebut dengan wawayangan. Saat ini, tari cokek tak hanya ditampilkan sebagai tari sambutan, tetapi juga untuk memeriahkan berbagai hajatan besar.  

2. Tari Lenggang None

Tari lenggang none merupakan tarian khas Betawi yang diperagakan oleh penari wanita. Dalam pementasannya, tarian ini mengandung unsur cinta, persahabatan, perjuangan, dan konflik.

Tarian ini juga diisi dengan sedikit adegan silat yang seolah menunjukkan keperkasaan para wanita Betawi dalam seni bela diri. Tari lenggang none diiringi oleh musik gambang kromong dengan busana yang didominasi warna cerah dan tambahan alat peraga, seperti payung dan kipas.

 

Tari Nandak Ganjen

3. Tari Nandak Ganjen

Tari nandak ganjen adalah tari kreasi Betawi yang dikembangkan sekitar kurun 1996-2000. Tari ini menceritakan kisah seorang gadis yang beranjak dewasa, sehingga gerakan tariannya sangat energik dan kerap mengundang senyum para penonton. 

Tarian ini biasanya dipadukan bersamaan dengan nyanyian. Selain menyuguhkan keindahan gerakan tari, tarian ini juga memanjakan penonton dengan suara vokal yang memikat hati.

4. Tari Topeng Betawi

Awalnya, tari topeng Betawi menjadi tarian pengantar pementasan lakon topeng Betawi. Tari topeng Betawi pertama kali berkembang pada 1872. Berkembangnya tarian ini dimulai sebagai permainan populer dengan nama Klain Maskerspel.

Sesuai namanya, para penari tari topeng akan mengenakan topeng di sepanjang pertunjukan. Kini, tari topeng Betawi memiliki pola gerak tertentu yang dapat dikembangkan dengan variasi dan improvisasi penarinya.

5. Tari Zapin Betawi

Tari zapin Betawi lahir karena adanya pengaruh budaya Arab Timur Tengah dan campuran tarian Melayu. Umumnya, tarian ini dipentaskan dalam upacara tertentu, seperti hari Maulid Nabi, khitanan, perkawinan, dan berbagai hajatan besar lainnya.

Terkait nama, kata zapin dalam tarian ini berasal dari bahasa Arab, zafana atau zafanan, yang berarti melangkah. Kata tersebut juga dapat diartikan sebagai menari. Tari zapin Betawi kini telah menjadi salah satu tarian populer di Betawi.

 

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya