Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada akhir bulan Juli 2024 lalu, Suvarna Sutera anak perusahaan Alam Sutera Group, kembali melakukan restorasi dan penyeimbangan ekosistem Mangrove melalui CSR Alam Sutera Peduli program “Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan” di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Pada giat gelombang kedua ini, dilakukan penanaman 5.000 bibit Mangrove jenis Bakau Totol (Rhizophora Stylosa), dimana telah dilakukan penanaman 5.000 bibit Mangrove dan pelepasan bibit kepiting Tapal Kuda yang berperan sangat penting bagi keseimbangan ekosistem Mangrove di bulan Juni lalu.
Turut hadir jajaran Direksi, Manajemen dan perwakilan staff Alam Sutera Group, Bapak F.X. Widyasmara selaku Kepala Sekolah SMP dan SMA Santa Laurensia Suvarna Sutera beserta guru pembimbing, Bapak Muhammad Ilyas selaku Kepala Bidang pertamanan DLHK Kabupaten Tangerang dan Bapak Hari Mahardika selaku Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang.
Advertisement
Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan peningkatan kepedulian terhadap lingkungan, juga mengundang siswa siswi Sekolah Laurensia Suvarna Sutera untuk berpartisipasi langsung dalam penanaman dan pelepasan bibit Tapal Kuda.
Baca Juga
“Gerakan “Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan” yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkhusus Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang dalam restorasi hutan Mangrove,kata Rossie Andriani, Corporate Communication Divison Head PT Alam Sutera Realty Tbk.
Disamping itu, Alam Sutera Peduli dalam pilar Community Engagement mengedepankan adanya kontribusi aktif dan peningkatan wawasan sehingga berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar, yang salah satunya adalah kegiatan tanam pohon.
Dilain pihak, Hari Mahardika, Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang menuturkan, kegiatan menanam ribuan mangrove ini dinilai mampu meningkatkan kualitas kawasan pesisir Kabupaten Tangerang ini.
“Sejak Ketapang Urban Aquaculture berdiri sebagai ekosistem Mangrove pada tahun 2016, telah tertanam dan dirawat dengan baik 700.000 Pohon Mangrove di kawasan ini yang terdiri dari 16 jenis Mangrove dari total 90 jenis Mangrove yang ada di Indonesia,"ungkap Hari.
Dalam lima tahun ini, pemulihan ekosistem Mangrove Kabupaten Tangerang pun telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu seluas 120 hektar di mana ekosistem pesisir sempat mengalami kerusakan abrasi sampai 590 hektar.
Dengan adanya kawasan ini juga terdapat peningkatan sebesar 30 persen kualitas oksigen khususnya di kawasan Ketapang, Mauk. Selain itu, restorasi ekosistem Mangrove akan dimaksimalkan dengan rencana pembuatan penangkaran Kepiting Tapal Kuda kedepannya, di mana saat ini belum ada sama sekali.
"Ketapang Urban Aquaculture merupakan kawasan Hutan Mangrove yang berada di sekitar proyek pembangunan Suvarna Sutera, di mana kawasan ini merupakan kawasan percontohan yang berfungsi sebagai pencegahan alami dalam upaya melindungi pesisir dari bahaya erosi,"katanya.
Kawasan ini juga memiliki Kepiting Tapal Kuda atau Kepiting Mimi, merupakan spesies kepiting berdarah biru yang darahnya berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Kawasan Hutan Mangrove juga membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan air bersih dan meningkatkan kesegaran udara.