Mengenal Is Yuniarto, Alumni Petra Surabaya Pemenang Sayembara Maskot Timnas Garuda Mendunia

Is menyampaikan pesan untuk anak muda, bahwa jika ingin sukses di bidang seni, maka perbanyaklah eksperimen desain dan pendalaman riset karya.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 16 Agu 2024, 11:26 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 11:26 WIB
Is Yuniarto tampil sebagai pemenang sayembara pembuatan maskot Timnas Indonesia bertema 'Garuda Mendunia' yang yang digelar PSSI. (Foto: Kominfo Jatim)
Is Yuniarto tampil sebagai pemenang sayembara pembuatan maskot Timnas Indonesia bertema 'Garuda Mendunia' yang yang digelar PSSI. (Foto: Kominfo Jatim)

Liputan6.com, Surabaya - Alumni Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya Is Yuniarto tampil sebagai pemenang sayembara pembuatan maskot Timnas Indonesia bertema 'Garuda Mendunia' yang yang digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Maskot berjudul Shakti kreasi Is, terpilih hasil persaingan ketat ratusan peserta yang mengikuti sayembara ini.

Maskot Shakti akan dipamerkan secara resmi ke hadapan publik sepak bola nasional pada 10 September 2024, saat pertandingan Indonesia menjamu Australia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga grup C.

“Saya senang dan mengapresiasi sekali PSSI telah mengadakan sayembara maskot Timnas. Ini artinya memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk turut berperan serta, baik dalam pembuatan maskot maupun proses pemilihan yang juga melalui voting terbuka,” kata Is Yuniarto, Kamis (15/8/2024).

Alumni UK Petra yang kerap disapa Is itu diketahui mengalahkan 388 peserta lainnya. Karyanya yang berjudul Shakti, merupakan burung Garuda muda berkepala putih yang menggunakan jersey merah dengan cita-cita menjadi atlet sepak bola andal di Piala Dunia.

Is merinci, Shakti Sang Garuda adalah Kesatuan Semangat Juang Indonesia, simbol identitas berbagai wilayah Indonesia, dari ujung Barat hingga Timur yang melambangkan semangat tradisi nusantara. Sosok 'Shakti', dijelaskan Is menggunakan elemen warna merah putih yang sangat dominan dengan tambahan warna globe.

"Ini melambangkan semangat nusantara yang menunjukkan siap bersaing hingga ke belahan dunia manapun. Bagian sayap (di kepala) menggunakan motif Batik Gurdo, yaitu corak batik khas Yogyakarta dan Solo berbentuk sayap Garuda tiga lapis, sebuah simbol kekuatan," paparnya.

Mata Shakti, diungkapkan Is, terinspirasi dari motif Netra Thelengan, salah satu bentuk mata wayang kulit dengan watak bersahaja dan tangkas. Sementara pada bagian dahinya, ada motif berbentuk tali perut ikan berwarna biru, yang merupakan motif Afuiyak Wow yang berarti 'untuk hidup, manusia harus berusaha'.

"Di bagian paruh terdapat corak ragam hias songket khas Minang dan Sumatera, dengan motif Pucuak Rabuang. Pucuak Rabuang adalah tunas bambu, melambangkan tidak mudah rebah menghadapi angin kencang, serta optimisme yang terus tumbuh," ungkap pria asal Semarang itu.

Is yang dikenal sebagai Ilustrator dan Komikus Indonesia ini, menyelesaikan karyanya dalam waktu kurang lebih 2-3 pekan.

“Tantangannya adalah bagaimana membuat karakter Garuda yang unik dan mudah diingat secara visual. Sebelumnya, saya bahkan melakukan riset agar karya saya ini tidak sama dengan Garuda pada umumnya,” tambahnya.

Melakukan riset dan pengembangan desain sebelum membuat karya ini telah terlatih sejak pria berkacamata itu mengambil kuliah jurusan DKV di PCU sehingga ia mampu menghasilkan solusi atas visual desain yang dibuatnya.

Membuat Karakter Gatotkaca

Timnas Indonesia - Rafael Struick, Calvin Verdonk, Thom Haye, Jay Idzes
Timnas Indonesia - Rafael Struick, Calvin Verdonk, Thom Haye, Jay Idzes (Bola.com/Adreanus Titus)

Is juga diketahui pernah membuat karakter Gatotkaca dari komik Garudayana yang telah dilisensi oleh game Mobile Legends: Bang Bang.

Dia menyampaikan pesan untuk anak muda, bahwa jika ingin sukses di bidang seni, maka perbanyaklah eksperimen desain dan pendalaman riset karya.

Perjalanan panjang ini dilalui oleh Is, setelah semua karya dari seluruh Indonesia terkumpul, dipilihlah delapan karya terbaik pilihan juri, untuk kemudian dilakukan voting terbuka secara umum untuk menentukan tiga karya terbaik. Shakti adalah salah satunya, Is pun harus mempresentasikan karyanya ini di depan para juri 31 Juli 2024 yang lalu, di Official Garuda Store GBK Jakarta.

Di hadapan para juri yang terdiri dari Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Komite Suporter PSSI, Arya Sinulingga,Ketua La Grande Unggul, Sekjen PNSSI Diky Budi Ramdhan, dan perwakilan Nevertoolavish Moh. Azka. Dan karya Is yang berjudul Shakti itu akhirnya terpilih menjadi pemenang.

Infografis Timnas Indonesia U-23 Berburu Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024 dan Harapan Menang Lawan Guinea
Infografis Timnas Indonesia U-23 Berburu Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024 dan Harapan Menang Lawan Guinea (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya