Liputan6.com, Jakarta - Darurat literasi yang masih melanda orang Indonesia perlu dicarikan jalan keluarnya. Membuka akses terhadap buku dan informasi serta pengetahuan menjadi satu-satunya cara agar individu dan kelompok di masyarakat tersebut dapat menjadi cakap dalam menjalani kehidupan.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Adin Bondar menyatakan, kehadiran perpustakaan, khususnya di daerah, menjadi sangat penting sebagai institusi pendidikan nonformal yang menjamin kelangsungan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang telah melewati usia pendidikan formal.
Advertisement
"Perpustakaan adalah institusi paling demokratis. Pemerintah memiliki kewajiban untuk membangun sumber informasi dan bacaan berkualitas guna meningkatkan SDM masyarakat," ujarnya di sela-sela peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Kabupaten Merangin, Jambi, pada Kamis (12/9/2024).
Menurutnya, pembangunan berkelanjutan harus berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), karena SDM yang kuat menjadi modal utama untuk menciptakan tatanan pemerintahan yang sesuai dengan amanat UUD 1945.
"Hal ini akan mewujudkan terciptanya masyarakat yang cerdas dan sejahtera," katanya.
Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Kabupaten Merangin Jambi sendiri menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah tahun 2023. Kabupaten Merangin mendapatkan perluasan gedung perpustakaan sebesar Rp4,5 miliar.
Disebutkan bahwa perpustakaan diharapkan dapat menjadi ruang kreativitas dan diskusi bagi masyarakat, sehingga mereka dapat lebih cakap dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Kehadiran perpustakaan, harus mampu mengatasi kemiskinan informasi dan menjadi solusi atas berbagai persoalan sosial, termasuk kemiskinan dan stunting," ungkapnya.
Komitmen Peningkatan Literasi Masyarakat
Sementara itu, Pj Bupati Merangin yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, Pemerintahan Firdaus mengatakan gedung perpustakaan yang baru ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong literasi di tengah masyarakat.
"Gedung ini diharapkan menjadi simbol perubahan positif dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat bagi seluruh lapisan masyarakat,” harapnya atas gedung perpustakaan dua lantai tersebut.
Dia juga menekankan tantangan di era digital, di mana akses informasi sangat mudah, tetapi perlu kecerdasan dalam memilih dan memanfaatkan informasi yang berkualitas.
"Kita harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, tetapi tetap menghargai nilai buku cetak dan bacaan," katanya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat Kabupaten Merangin untuk memanfaatkan gedung perpustakaan guna meningkatkan minat baca dan budaya literasi.
"Mari bersama-sama kita jadikan generasi kita cerdas dan berpengetahuan luas," ajaknya.
Pada kesempatan sama diserahkan bantuan bacaan bermutu dari Perpusnas sebagai bagian dari program distribusi 10 juta bahan bacaan ke 10 ribu desa di Indonesia. Di Kabupaten Merangin, sebanyak 13 desa menjadi penerima manfaat dari program tersebut di antaranya Bedeng Rejo, Desa Bukit Bungkul, dan Kelurahan Pematang Kandis.
Advertisement