Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi Senin 16 September 2024, Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengalami erupsi pada Senin pagi (16/9/2024), pukul 04.22 Wita.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Sep 2024, 05:57 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 05:57 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengalami erupsi pada Senin pagi (16/9/2024), pukul 04.22 Wita. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengalami erupsi pada Senin pagi (16/9/2024), pukul 04.22 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25.9 mm dan durasi 321 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 3 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan, serta 4 Km arah sektoral Utara-Timur laut dan 5 Km pada sektor Timur laut dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki.

Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Sepanjang 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 660 kali. Hingga hari ini, Senin, 16 September 2024, pukul 05.50 WIB Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Siaga (Level III).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apakah Gunung Lewotobi Masih Aktif?

Menurut laporan PVMBG, sepanjang pemantauan Minggu, 15 September 2024, periode 00.00-24.00, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT tercatat mengalami 4 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 3.7-17 mm, dan lama gempa 154-399 detik, serta 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.2-4.4 mm, dan lama gempa 24-447 detik, lalu 1 kali Harmonik dengan amplitudo 2.2 mm, dan lama gempa 46 detik.

Sepanjang periode itu, Gunung kembar itu juga mengalami 24 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2.2-29.6 mm, dan lama gempa 6-13 detik, serta 25 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 1.48-47.3 mm, S-P 0.7-2.62 detik dan lama gempa 8-23 detik, lalu 5 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 1.48-47.3 mm, S-P 10.98-26.7 detik dan lama gempa 40-108 detik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya