Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus. Menanggapi situasi ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menggelar rapat lintas kementerian untuk membahas penanganan bencana di wilayah tersebut.
"Ada empat prioritas yang harus segera diselesaikan," tegas Pratikno.
Advertisement
Baca Juga
Yakni lahan, pembangunan hunian tetap (huntap), akses jalan, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Advertisement
Rapat ini dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, serta Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq. Hadir pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Gubernur NTT Melki Laka Lena, serta Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen.
Rapat ini membahas langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah yang ada. "Kita bahas secara detail koordinasi lintas kementerian, siapa melakukan apa, dan bagaimana langkah-langkah ini bisa dilakukan secepat-cepatnya tanpa menimbulkan masalah baru," jelas Pratikno.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan Gunung Lewotobi Laki-laki kini berada di status Awas. Hal ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
"Kesiapsiagaan masyarakat harus benar-benar ditingkatkan," Suharyanto.
Saat ini lebih dari 4.000 warga mengungsi. Ia bersyukur masyarakat disiplin untuk tidak kembali ke rumah. Hal ini dinilai berhasil mencegah korban jiwa, meskipun satu orang mengalami luka akibat tertimpa material letusan saat berada di kebun.
Pemerintah sepakat untuk segera memulai pembangunan hunian tetap di Noboleto. Masalah akses jalan yang sebelumnya menjadi kendala juga telah mendapat titik terang dan diharapkan bisa segera diselesaikan.
"Masyarakat yang menanti kepastian soal mereka akan kemana sudah mulai menemukan jalan terangnya karena kita sudah ambil langkah pertama pembangunan hunian tetap di Noboleto," ujar Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen.
Bencana ini juga berdampak pada 26 sekolah di wilayah terdampak. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq memastikan anak-anak tetap mendapat layanan pendidikan di ruang kelas darurat.
Untuk mengatasi kesulitan belajar, pemerintah melakukan penyederhanaan indikator capaian pembelajaran, dengan fokus pada materi-materi pokok dan wajib.
"Dan kami ada UPT di Kupang basisnya itu BPPMP yang juga ikut mendampingi dengan Dinas Pendidikan setempat kemudian kami juga sudah mengirim sejumlah ribuan buku ya baik buku teks maupun buku bacaan ke tempat-tempat di mana anak-anak kita itu tinggal Sementara karena harapannya mereka Juga tidak mengalami Learning loss ya, harapan kami Mereka tetap bisa mengikuti proses pembelajaran Sehingga tidak terlalu ketinggalan dengan teman-temannya di tempat yang lain," ujar Fajar.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat, Kolom Abu Capai 8.000 Meter, Status Naik Jadi Awas
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis malam (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Kolom abu teramati mencapai 8.000 meter di atas puncak, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.6 mm dan durasi sekitar 11 menit 9 detik.
"Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status level IV (Awas)," ujar petugas Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Jumat (21/3/2025)
Dengan naiknya level IV Awas, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 8 Km.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau agar memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
"Kita minta agar masyarakat tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas," katanya.
Advertisement
