Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki: Warga Flores Timur Waspadai Ancaman Banjir Lahar dan Hujan Batu

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pernah erupsi pada Selasa, 11 Maret 2025, pukul 06.13 dan 06.19 WITA, gunung ini meletus dua kali, menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 800 hingga 1.500 meter di atas puncak. 

Letusan ini terjadi setelah beberapa kali erupsi sebelumnya di awal tahun 2025. Erupsi ini telah meningkatkan status gunung dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV), memaksa warga sekitar untuk mengungsi.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api, Herman Josef S. Mboro, melaporkan letusan pertama pada pukul 06.13 WITA menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter. 

"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 11 Maret 2025 pukul 06:13 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 2.384 m di atas permukaan laut)," jelasnya. 

Letusan susulan terjadi enam menit kemudian dengan intensitas yang lebih tinggi. Aktivitas vulkanik yang meningkat ini memicu kekhawatiran akan potensi bahaya bagi penduduk di sekitar gunung.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bukan hanya menyebabkan hujan abu, tetapi juga menimbulkan ancaman bahaya lain. Potensi banjir lahar hujan menjadi perhatian utama, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, dan Nawakote. 

Masyarakat diimbau untuk waspada dan segera mengungsi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Penggunaan masker juga dianjurkan untuk menghindari dampak buruk abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.

Puncak aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada Kamis, 20 Maret 2025, sekitar pukul 22.00 WITA. Sebuah ledakan besar mengguncang gunung tersebut, menyebabkan warga di beberapa desa, termasuk Lewotobi, Lewo Awang, dan Riang Rita, berhamburan menyelamatkan diri. 

Kadib Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, membenarkan kejadian tersebut. "Kami tetap siaga," katanya.

Ledakan besar tersebut diikuti oleh hujan batu dan kerikil yang melanda desa-desa di sekitar gunung. Menurut kesaksian warga bernama Asis Muda, ledakan tersebut langsung disusul material kerikil dan pasir. Bahkan listrik padam di wilayah tersebut saat warga berusaha menyelamatkan diri. Tidak lama kemudian, hujan lumpur menambah kepanikan warga yang berupaya menyelamatkan diri.

Situasi ini semakin memprihatinkan karena status Gunung Lewotobi Laki-laki telah dinaikkan menjadi Level IV (Awas). Hal ini menunjukkan tingkat bahaya yang sangat tinggi, sehingga evakuasi dan langkah-langkah antisipasi lainnya menjadi sangat penting untuk keselamatan warga.

BPBD Flores Timur terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas, dan selalu waspada terhadap perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

• Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
• Penggunaan masker sangat dianjurkan untuk menghindari bahaya abu vulkanik.
• Persiapkan diri untuk kemungkinan evakuasi jika diperlukan.
• Pantau informasi terkini mengenai aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari sumber terpercaya.

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerjasama antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari erupsi gunung berapi.