Liputan6.com, Bandung - Anggota DPD RI, Sultan B Najamudin resmi terpilih menjadi Ketua DPD RI untuk periode 2024-2029. Diketahui Sultan terpilih setelah proses pemungutan suara di Sidang Paripurna Pemilihan Pimpinan DPD RI.
Pemungutan suara tersebut berlangsung di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (2/10/2024) dini hari. Melalui pemungutan suara tersebut Sultan Najamudin berhasil meraih 95 suara.
Perolehan suaranya tersebut berhasil mengungguli rivalnya, La Nyalla Mattalitti yang meraih sekitar 56 suara. Sehingga berdasarkan pemungutan suara tersebut Sultan Najamudin berhasil terpilih jadi Ketua DPD RI.
Advertisement
“Sultan Najamudin ditetapkan sebagai calon pemimpin DPD RI terpilih,” kata Wakil Ketua sementara DPD RI, Larasati Moriska mengutip dari Antara.
Proses pemilihan pimpinan DPD RI dilakukan menggunakan sistem paket. Di mana pada paket pertama terdiri dari calon ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dan didampingi tiga calon wakil ketua yaitu Nono Sampono, Elviana, dan Andi Muh Ihsan.
Kemudian paket kedua dipimpin oleh calon Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dengan tiga calon wakil ketua yaitu GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung. Sebagai informasi, kedua kandidat sebelumnya telah memiliki riwayat jabatan di DPD RI.
Diketahui La Nyalla Mattalitti sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua DPD RI periode 2019-2024. Sementara Sultan B Najamudin sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI untuk periode yang sama.
Profil Sultan B Najamudin
Melansir dari laman resminya Sultan Baktiar Najamudin atau akrab disapa Sultan Najamudin merupakan kelahiran 11 Mei 1979 di Anggut, Pino, Bengkulu Selatan. Sosoknya dikenal oleh masyarakat sebagai seorang politikus.
Pria berusia 45 tahun itu pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Kemudian Sultan juga menempuh pendidikan magister di Universitas Prof Dr Moestopo.
Sultan juga aktif mengikuti sejumlah organisasi mulai dari HIPMI Bengkulu (2011-2014), KONI Bengkulu (2011-2013), PARFI (2006-sekarang), hingga KADIN DKI (2023). Sebelum terjun dalam dunia politik Sultan ternyata merupakan seorang pengusaha.
Diketahui, ia memulai usahanya dari nol yaitu membangun usaha servis AC keliling dan berkembang membentuk perusahaan sendiri. Dia juga tercatat sebagai pengusaha di bidang penjualan senjata, bahan peledak, hingga tabung gas skala nasional.
Sultan tercatat pernah menjadi komisaris untuk ASA Karya Group dan memulai kariernya di dunia politik setelah memutuskan maju sebagai calon DPD RI untuk dapil Bengkulu. Dia juga didaulat menjadi ketua hubungan antar lembaga di DPD RI.
Advertisement
Sempat Maju Sebagai Calon Gubernur Bengkulu
Tiga tahun bersama DPD, Sultan kemudian mengundurkan diri karena terpilih menjadi Wakil Gubernur Bengkulu untuk sisa masa bakti 2010 hingga 2015. Kemudian setelahnya mencoba maju sebagai calon Gubernur Bengkulu namun tidak berhasil menang.
Pada 2019, Sultan kemudian maju kembali untuk mendaftar jadi kandidat calon DPD RI yang mewakili Provinsi Bengkulu dan berhasil lolos dengan perolehan suara yang unggul sekitar 191.499 suara.
Dalam periode tersebut Sultan juga berhasil menduduki jabatan Wakil Ketua III DPD RI. Kemudian dalam Pileg 2024 pria berusia 45 tahun itu kembali lolos dengan meraih suara 129.495.
Saat ini Sultan Najamudin berhasil mendapatkan perolehan suara yang unggul dalam proses pemilihan paket Ketua dan Wakil Ketua DPD RI periode 2024-2029. Sehingga dia resmi terpilih menjadi Ketua DPD RI 2024-2029.
Harta Kekayaan Sultan Najamudin
Berdasarkan informasi dari situs resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Sultan mempunyai total harta kekayan hingga Rp 5.305.734.654. Total tersebut berdasarkan laporan pada 28 Maret 2024 untuk laporan periodik tahun 2023.
Diketahui dari total kekayaan tersebut Sultan Najamudin tercatat mempunyai sekitar 3 bidang tanah dan bangunan hasil sendiri di Jakarta Selatan dan Bandung dengan nilai sekitar Rp 3.998.000.000.
Kemudian, Sultan juga melaporkan kembali kepemilikan transportasi yaitu berupa empat unit mobil yang totalnya sekitar Rp 685.000.000. Mobil tersebut di antaranya Toyota Alphard tahun 2004 senilai Rp 150.000.000 hasil sendiri.
Nissan President tahun 1992 senilai Rp 85.000.000 hasil sendiri, Toyota Avanza tahun 2007 senilai Rp 50.000.000 hasil sendiri, dan Mercedes Benz S350 tahun 2008 senilai Rp 400.000.000 hasil sendiri.
Sultan juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya yaitu senilai Rp 66.000.000. Kemudian kas dan setara kas sebesar Rp 556.734.654. Sehingga dari laporan tersebut total harga kekayaan Sultan Najamudin mencapai Rp 5.305.734.654.
Advertisement