Liputan6.com, Flores Timur - Seorang biarawan Katolik atas nama Suster Nikolin Pajo menjadi salah satu korban meninggal dunia letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu malam (3/11/2024).
Salah satu suster komunitas Hokeng, Suster Margaret menuturkan suster Nikolin meninggal dunia setelah batu api jatuh tepat di kamarnya.
Advertisement
Baca Juga
"Salah satu suster muder kami meninggal di kamarnya, setelah batu api jatuh tepat di kamarnya dan terbakar hingga meninggal. Kami punya biara terbakar," tuturnya.
Advertisement
Di malam itu, kata dia, seluruh biarawan dan anak-anak SMP Santisima sudah diungsikan ke Maumere, Kabupaten Sikka, hanya mengenakan pakaian di badan.
"Para suster, karyawan karyawati serta anak-anak, saat ini ngungsi di susteran Kewa Pantai. Saya mengetuk hati bapa mama untuk bantu anak-anak kita yang sudah diungsikan ke Maumere," harapnya.
10 Meninggal Dunia
Sebanyak 10 warga dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Korban meninggal dunia terbanyak merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
Dari 10 korban ini, enam diantaranya merupakan satu keluarga. Mereka tewas setelah tertimbun reruntuhan bangunan rumah akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
"Mereka satu keluarga, ada enam orang. Rumah itu dihantam batu besar yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki," ujar Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda.
Ia mengatakan, sebanyak 9 warga di desanya tewas akibat hujan material. Korban tewas lainnya berasal dari Desa Dulipali. Data sementara, total korban meninggal 10 orang. Hingga pukul 08.00 Wita, petugas gabungan masih mengevakuasi korban di bawah reruntuhan rumah.*
Naik Status Jadi Awas
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT, naik status menjadi Awas (Level IV). Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai 3 November pukul 24.00 Wita.
Kepala PVMBG P Hadi Wijaya dalam keterangan yang dilaporkan di Kupang, Senin (4/11/2024) menyebutkan, peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan," katanya.
Berdasarkan laporan terakhir PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Senin (4/11/2024), pukul 02.58 Wita. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 185 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.
Masyarakat diimbau agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G unungLewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 871 kali. Per hari Minggu (3/11/2024), pukul 24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus Awas (Level IV).
Advertisement
Apakah Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan Minggu (3/11/2024) periode pukul 18.00-24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami 1 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 47.3 mm, dan lama gempa 1450 detik, serta 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.4-10.3 mm, dan lama gempa 32-40 detik, lalu 1 kali Harmonik dengan amplitudo 19.9 mm, dan lama gempa 20 detik.
Pada periode pengamatan itu, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengalami 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 37 mm, dan lama gempa 17 detik, serta 32 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7.4-47.3 mm, S-P 0.8-2.4 detik dan lama gempa 10-21 detik, lalu 4 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 14.8-47.3 mm, S-P 4-4.9 detik dan lama gempa 26-34 detik.