Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono mengalami erupsi dahsyat pada Kamis pagi (7/11/2024), pukul 09.06 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekirar 2.287 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2024, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 43 kali. Hingga hari ini, Kamis, 7 November 2024, pukul 08.06 WIB, Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Menurut PVMBG, berdasarkan hasil pemantauan sepanjang Rabu (6/11/2024), periode pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Dukono tercatat mengalami 183 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 7-14 mm, dan lama gempa 35.96-73.59 detik, serta 2 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 27 mm, S-P 7.42-7.72 detik dan lama gempa 47.62-53.53 detik, lalu 15 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-14 mm, S-P 10.52-24.61 detik dan lama gempa 50.8-100.85 detik. Gunung Dukono juga mengalami 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-6 mm, dominan 2 mm.
Advertisement