Gempa Pangandaran Magnitudo 5,2 Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia, Getaran Terasa di Bandung

Gempa Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran Jabar (13/11/2024), pukul 08.41.07 WIB.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 13 Nov 2024, 10:52 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 10:51 WIB
Gempa
Gempa Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran Jabar (13/11/2024), pukul 08.41.07 WIB. (Liputan6.com/ Dok BMKG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gempa Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran Jabar (13/11/2024), pukul 08.41.07 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Pangandaran ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.

Episenter gempa terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 137 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 90 km. 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," katanya.

Gempa Pangandaran ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut, Cianjur, Ciwidey, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan skala intensitas III MMI, di daerah Bandung, Bandung Barat dan Cimahi dengan skala intensitas II MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 09.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. 

Baca Juga: Cara Antisipasi Diri Hadapi Bencana Gempa Bumi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya