Sambal Colo Colo, Kuliner Ambon Dengan Cita Rasa Pedas Segar

Bahan utama yang digunakan untuk membuat Sambal Colo-Colo cukup sederhana, namun perpaduannya mampu menciptakan harmoni rasa yang istimewa

oleh Panji Prayitno diperbarui 12 Jan 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 10:00 WIB
Sambal Colo-Colo, Kuliner Ambon Dengan Cita Rasa Pedas Segar
Ilustrasi Sambal Colo-colo Credit: pexels.com/Chan

Liputan6.com, Jakarta Sambal Colo-Colo adalah salah satu warisan kuliner khas Ambon yang dikenal dengan cita rasa pedas, segar, dan aromanya yang khas.

Berbeda dengan sambal pada umumnya, Sambal Colo-Colo tidak dihaluskan melainkan berupa campuran bahan-bahan segar yang dipotong kecil-kecil dan dicampur dalam keadaan mentah.

Sambal ini biasanya disajikan sebagai pelengkap berbagai hidangan utama, seperti ikan bakar, ikan goreng, atau hidangan laut lainnya, yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Maluku.

Sambal Colo-Colo tidak hanya menggugah selera dengan rasa asam dan pedasnya, tetapi juga memberikan kesan menyegarkan berkat tambahan perasan jeruk nipis dan aroma khas daun kemangi.

Bahan utama yang digunakan untuk membuat Sambal Colo-Colo cukup sederhana, namun perpaduannya mampu menciptakan harmoni rasa yang istimewa. Potongan cabai merah dan cabai rawit menjadi elemen utama yang memberikan sensasi pedas, sementara bawang merah yang diiris tipis memberikan rasa manis dan gurih alami.

Tomat hijau atau tomat merah yang dipotong kecil-kecil menambahkan dimensi rasa asam yang seimbang, membuat sambal ini semakin kaya rasa. Tak ketinggalan, tambahan kecap manis sering digunakan untuk menciptakan rasa manis yang ringan, meskipun beberapa versi tradisional lebih memilih untuk tidak menggunakan kecap.

Sebagai pelengkap, perasan jeruk nipis atau lemon cui (jeruk khas Maluku) menjadi elemen penting yang memberikan rasa asam segar sekaligus aroma khas yang tidak dapat ditiru.

Rasa Autentik

Keunikan lain dari Sambal Colo-Colo terletak pada cara penyajiannya. Tidak seperti sambal lain yang biasanya diulek atau dihaluskan, semua bahan pada Sambal Colo-Colo dibiarkan dalam potongan-potongan kecil.

Hal ini tidak hanya memberikan tampilan visual yang menarik, tetapi juga memungkinkan setiap bahan untuk tetap mempertahankan tekstur dan rasa aslinya.

Sambal ini biasanya disajikan dalam mangkuk kecil, dengan bahan-bahan yang tampak berwarna-warni merah dari cabai dan tomat, putih dari bawang merah, dan hijau dari daun kemangi. Warna-warna ini memberikan kesan segar yang menggoda mata sekaligus menambah kelezatan hidangan secara keseluruhan.

Sambal Colo-Colo juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Ambon yang akrab dengan kekayaan laut dan hasil bumi sekitarnya. Penggunaan bahan-bahan segar yang mudah ditemukan di wilayah Maluku menjadi simbol dari kesederhanaan yang penuh rasa.

Sambal ini juga menjadi bukti bagaimana masyarakat setempat mampu memanfaatkan hasil bumi yang melimpah untuk menciptakan kuliner yang tidak hanya enak, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.

Dalam setiap suapan ikan bakar yang dicocol dengan Sambal Colo-Colo, tersimpan cerita tentang tradisi, kebersamaan, dan rasa syukur masyarakat Maluku terhadap alam.

Kini, Sambal Colo-Colo telah menjadi salah satu ikon kuliner Maluku yang mulai dikenal luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Ambon tertarik untuk mencicipi sambal ini sebagai bagian dari pengalaman kuliner mereka.

Dengan rasanya yang unik dan autentik, Sambal Colo-Colo membuktikan bahwa kuliner tradisional Indonesia memiliki daya tarik yang tidak kalah dengan makanan internasional. Sambal ini bukan hanya sekadar pelengkap makanan, tetapi juga sebuah perayaan akan keberagaman rasa dan budaya Nusantara.

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya