Antisipasi Penyebaran PMK, Pemerintah Jabar Siapkan 52 Ribu Vaksin Hewan Ternak

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan terdapat pula bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 163 ribu dosis vaksin telah tersedia.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Jan 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 20:00 WIB
bey, jawa barat, pmk, vaksin
Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau vaksinasi hewan ternak sapi perah di Kandang Dapi Pak Osim, Desa Cisaat Kabupaten Subang, Selasa (14/1/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak sebanyak 52 ribu dosis vaksin hewan ternak disiapkan oleh Pemerintah Jawa Barat (Jabar) untuk pelaksanaan vaksinasi secara masif sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, pihaknya juga memastikan bahwa vaksinasi ini dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi dengan baik.

"Pemda Provinsi Jabar sudah menganggarkan (vaksin). Tapi kami usahakan supaya bertahap dan mudah-mudahan tidak terjadi penyebaran penyakit (PMK)," kata Bey dalam siaran medianya ditulis Bandung, Rabu (15/1/2025).

Bey mengatakan terdapat pula bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 163 ribu dosis vaksin telah tersedia.

Bey menyebutkan adanya ketersediaan ini, vaksinasi akan diberikan secara gratis kepada para peternak, tanpa dipungut biaya. Proses vaksinasi ini, akan dilakukan secara berkala sebanyak dua kali.

"Vaksinasi ini gratis untuk para peternak, dengan proses penyuntikan yang dilakukan dua kali. satu kali suntikan pertama (dilakukan sekarang), dan enam bulan kemudian akan diberikan booster lagi (untuk meningkatkan efektivitas)," kata Bey.

Bey berharap dengan upaya ini, Pemerintah Jabar berharap mampu menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik serta mendorong sektor peternakan agar tetap produktif dan aman dari ancaman penyakit.

 

1.240 Ternak di Jabar Terpapar PMK

Dilansir kanal Regional, Liputan6, sebelumnya Bey menyampaikan ribuan hewan ternak di 14 kabupaten kota terpapar penyakit mulul dan kuku (PMK). Peningkatan kasus itu pun berdampak pada penutupan sementara pasar hewan.

Per 13 Januari 2025 lalu, Bey mengatakan, terdapat sebanyak 1.240 hewan ternak yakni sapi, kambing, kerbau, yang terpapar PMK.

"Masih peningkatan penyakit ada 1.240 di 14 kabupaten/ kota," sebut Bey dalam keterangannya di Bandung.

Bey menyampaikan, pasar hewan yang ditutup sementara akibat kasus ini yakni pasar hewan Manonjaya di Tasikmalaya. Meski demikian, pihaknya tidak akan melakukan penyekatan untuk mencegah penularan.

"Tidak ada penyekatan hanya ada penutupan Pasar Manonjaya itu saja," ujar Bey.

Khusus di Bandung Barat, Bey menyampaikan, terdapat empat hewan yang mati akibat PMK. Dengan demikian, total hewan ternak yang mati karena terpapar PMK sebanyak 53 ekor.

"Yang jelas kemarin empat ekor mati di KBB, jadi total yang mati itu 53 ekor se-Jabar," kata Bey.

Ia mengatakan telah memulai vaksinasi hewan ternak sapi, kambing, kerbau khusus untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku tersebut.

 

Vaksinasi di Bandung

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menggelar program vaksinasi untuk mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Dalam sepekan terakhir, sebanyak 500 ekor sapi di Kota Bandung telah menerima vaksin PMK.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan pihaknya berkaca dari wabah PMK pada 2022 silam. Saat itu, Kota Bandung menjadi wilayah terakhir yang terdampak. Namun, penularan PMK terjadi lantaran masuknya hewan ternak dari luar kota.

"Oleh karena itu, tahun ini kami lebih sigap dengan vaksinasi dan pemberian vitamin B kompleks untuk memperkuat imunitas hewan ternak," ujar Gin Gin dalam kegiatan vaksinasi di Peternakan Sapi Pak Entum, Kecamatan Babakan Ciparay pada Selasa, 7 Januari 2025.

Hingga Senin, 6 Januari 2025, sebanyak 370 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi-sapi sehat di wilayah tersebut. Kemudian program vaksinasi dilanjutkan pada Selasa, 7 Januari 2024 dengan 130 dosis. Saat ini, total 500 ekor sapi telah mendapatkan dosis vaksin.

Gin Gin memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menaruh perhatian serius untuk mencegah penyebaran wabah PMK. Sebagaimana diketahui, isu PMK belakangan kembali muncul di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selain mendorong program vaksinasi PMK, pihaknya juga akan melakukan sejumlah langka antisipasi lain seperti pemantauan dan pemeriksaan yang akan dilakukan secara intensif di sejumlah peternakan, khususnya peternakan sapi.

DKPP juga, kata Gin Gin, akan memastikan koordinasi yang baik dengan para peternak melalui komunitas. "Kota Bandung lebih mudah terkoordinasi karena peternak sudah belajar dari wabah sebelumnya. Mayoritas ternak di sini adalah jenis pembesaran, bukan pembibitan, sehingga pencegahan harus dilakukan secara maksimal," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya