Liputan6.com, Lampung - Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan puluhan siswa sekolah di Kabupaten Lampung Timur antre untuk menyeberangi sungai dengan perahu, demi menuju sekolah.
Dalam rekaman tersebut, para siswa yang sebelumnya mengendarai sepeda motor harus turun di tepi sungai untuk menaiki perahu yang akan membawa mereka menyeberangi Sungai Way Bungur.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat, (17/1/2025) di Sungai Way Bungur yang membelah Desa Kali Pasir dan Desa Tanjung Tirto, Kecamatan Way Bungur. Beberapa siswa terlihat mengantre di bantaran sungai, dan di latar belakang video juga tampak sebuah jembatan yang belum selesai dibangun, hanya terlihat bagian awal dan tiang penyangga.
Advertisement
Camat Way Bungur, Lusi Aprina, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa antrean terjadi karena kenaikan debit air setelah hujan deras pada Kamis, (16/1/2025).
"Jika debit air normal dan tidak hujan, sebenarnya ini adalah hal yang biasa di daerah ini," kata Lusi kepada wartawan, Jumat (17/1/2025).
Lusi menambahkan bahwa para siswa tidak dikenakan biaya untuk menggunakan perahu. Sementara itu, masyarakat umum dikenakan biaya sebesar Rp5.000 sekali perjalanan.
Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan perahu ini sudah berlangsung puluhan tahun sebagai alternatif transportasi untuk menyeberang.
Terkait pembangunan jembatan yang terhambat, Lusi mengungkapkan bahwa proyek tersebut sudah terbengkalai lebih dari tiga tahun.
"Saya sudah menjabat camat selama tiga tahun, dan sebelum saya pun pembangunan jembatan ini sudah terhenti," terangnya.