Liputan6.com, Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung tengah melakukan normalisasi sungai sebagai langkah mengatasi persoalan banjir di wilayahnya. Proses normalisasi ini menyasar tiga kecamatan yang terdampak paling parah, yakni Tanjung Senang, Kedamaian, dan Labuhan Ratu.
Sejumlah dinas terkait dikerahkan untuk menangani proses normalisasi, termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini telah berlangsung sejak Selasa (25/2/2025) dan berlanjut hingga Rabu (26/2/2025).
Advertisement
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menegaskan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan lurah telah dikerahkanuntuk turun langsung membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Advertisement
"Bunda punya grup WhatsApp khusus, di mana semua OPD dan camat melaporkan kondisi wilayah mereka secara real-time," ujar Eva kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).
Selain itu, ia meminta OPD tetap berada di lokasi guna memastikan bantuan berjalan maksimal.
"Dinas PU hari ini saya instruksikan untuk melakukan normalisasi sungai, sementara DLH bertugas membersihkan sisa sampah pascabanjir. BPBD dan Damkarmat juga dikerahkan untuk menyalurkan air bersih kepada warga," tambahnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Anggaran Rp10 Miliar untuk Normalisasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, mengungkapkan bahwa alat berat telah dikerahkan ke titik nol sungai di Kecamatan Tanjung Senang.
"Pada banjir yang terjadi sebelumnya, tiga lokasi terdampak paling parah adalah Tanjung Senang, Kedamaian, dan Labuhan Ratu. Normalisasi yang kami lakukan mencakup pengerukan sungai, perbaikan tanggul, serta rehabilitasi dinding saluran air," ujar Iwan.
Ia menyebutkan bahwa kegiatan normalisasi ini dilakukan di 12 kecamatan dan menggunakan anggaran sekitar Rp10 miliar. Dana tersebut bersumber dari anggaran tidak terduga yang dialokasikan khusus untuk kebencanaan.
"Di tengah efisiensi anggaran yang sedang dilakukan, kami pastikan pengerjaan ini tetap berjalan tanpa hambatan. Anggaran yang digunakan murni dari kas daerah," jelas dia.
Â
Â
Advertisement
30.935 Warga Terdampak
Sementara itu, BPBD Provinsi Lampung merilis data terbaru terkait dampak banjir yang melanda Kota Bandar Lampung. Sebanyak 30.935 warga terdampak, dengan 9.425 rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat akibat banjir.
Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, menyebutkan bahwa banjir yang terjadi pada Jumat (21/2/2025) merendam 14 dari 20 kecamatan di Kota Bandar Lampung.
"Hujan dengan intensitas tinggi selama delapan jam menyebabkan debit air sungai meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa titik," kata Wahyu, Senin (24/2/2025).
Pemerintah setempat terus berupaya melakukan penanganan, termasuk distribusi bantuan bagi warga terdampak dan percepatan normalisasi sungai guna mencegah banjir susulan
