Liputan6.com, Bandung - Berawal dari kegelisahan ingin berkarya sambil menghabiskan waktu bersama anak, Riana Dewi memutuskan merintis bisnis hijab printing dengan modal cekak Rp 2,5 juta.
Menggunakan brand Edelweis label sejak Januari 2023 lalu, produk hijab printing garapannya langsung moncer di pasaran. “Saya tidak menyangka usaha ini berkembang pesat, dalam satu tahun pertama omset kami sudah tembus Rp1 miliar,” ujar dia, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, tingginya harga hijab printing di pasaran, menjadi pelecut bagi dirinya menciptakan produk berkualitas dengan harga lebih terjangkau. “Di tahun kedua, omset kami terus merangkak ke angka Rp2-3 miliar,” kata dia.
Advertisement
Tidak hanya itu, kemampuannya menggunakan jualan online, mampu direspon pasar dengan baik seiring tingginya permintaan. “Pertumbuhan Edelweis Label yang terus melambung tak lepas dari peran penting platform e-commerce, seperti Shopee dan TikTok,” ujarnya.
Kerja kerasnya mengatur waktu antara keluarga, pekerjaan, dan bisnis yang baru dirintis, akhinya terbayar lunas dengan cepat, seiring melesatnya penjualan hijab printing edelwis buah karya Riana tersebut.
“Keunggulan Edelweis Label dibanding merek hijab lain yang membuat produk ini laris di pasaran adalah desainnya yang unik,” ujar dia bangga.
Mengusung konsep nusantara aesthetic, hijab printing Riana mampu menampilkan motif-motif khas seperti Sumba etnik, bohemian, hingga Nordic yang tidak dimiliki produk lain.
“Bahan yang kami gunakan juga memiliki kualitas setara dengan merek ternama, namun dengan dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau,” kata dia.
Saat ini, rata-rata hijab printing edelwis yang ia jual cukup mengena di kantong anak muda termasuk hijabers kota dengan harga di kisaran Rp40 - 100 ribuan per helai.
“Pelanggan juga bisa memesan produk-produk Edelweis Label ini melalui akun Shopee: edelweisthelabel, TikTok Edelweisthelabel, dan Instagram: @edelweislabel_,” kata dia.
Selain memastikan kualitas dan harga yang terjangkau, Riana menyatakan untuk memastikan produknya diminati pelanggan, ia bersama timnya secara rutin melakukan riset pasar dan merilis koleksi terbaru setiap bulan.
“Alhamdulillah, setiap koleksi baru selalu mendapat respons positif dan menjadi rebutan,” ujar dia.
Strategi Menjelang Ramadan
Riana menyatakan, mendekati momen bulan suci Ramadan 1446H/2025 hingga lebaran idul fitri mendatang, Ia mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, yang kerap meroket hingga lima kali lipat dibanding hari biasa.
“Kami telah menyiapkan stok hijab dalam jumlah besar dan meluncurkan desain hijab printing baru yang menarik,” kata dia.
Tak hanya sukses di pasar domestik, Edelweis Label juga telah merambah pasar internasional seperti Arab Saudi dan Qatar. Ekspansi ini tak lepas dari program Shopee Ekspor serta jaringan reseller yang tersebar di berbagai negara.
Meski telah mencapai omzet miliaran rupiah dalam dua tahun pertama perjalanan bisnisnya, Riana mengakui pencapaian terbesarnya adalah kebebasan untuk berkarya tanpa harus mengorbankan waktu bersama keluarga.
“Saya ingin membuktikan bahwa perempuan tetap bisa berkarir dan berpenghasilan meski bekerja dari rumah,” kata dia.
Keyakinan itu berbanding lurus dengan banyaknya dukungan baik keluarga termasuk kehadiran teknologi yang memudahkan dalam menjalankan usahanya. “Saat ini perkembangan teknologi memberikan peluang bagi siapa saja untuk sukses tanpa harus meninggalkan rumah,” ujar dia.
Meskipun kesukseskan tengah digapai, Ia tak pelit berbagi tips usaha bagi siapa saja yang ingin mengikuti jejaknya menjalankan bisnis jualan online dari rumah. Pertama, harus mau terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi serta strategi pemasaran digital.
“Kedua, jangan mudah menyerah dan terus mencoba, karena setiap kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan,” kata dia.
Terakhir dan tak kalah penting, yakni kehadiran mindset terbuka terhadap tren baru dan selalu berinovasi dalam berbagai karya yang dihasilkan. “Jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Dunia bisnis selalu berubah, dan kita harus siap beradaptasi,” ujar dia.
Advertisement
