IWAPI Gandeng ADB dan IsDB untuk Survei Kepemilikan Usaha Perempuan

Memperkuat peran perempuan pengusaha di Indonesia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB), menggela Sosialisasi dan Pengisian Survei Kepemilikan Usaha oleh Perempuan dan Literasi Akses Pembiayaan.

oleh Pramita Tristiawati Diperbarui 28 Feb 2025, 21:18 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 21:17 WIB
IWAPI Gandeng ADB dan IsDB untuk Survei Kepemilikan Usaha Perempuan
Memperkuat peran perempuan pengusaha di Indonesia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB), menggela Sosialisasi dan Pengisian Survei Kepemilikan Usaha oleh Perempuan dan Literasi Akses Pembiayaan.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Memperkuat peran perempuan pengusaha di Indonesia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB), menggela Sosialisasi dan Pengisian Survei Kepemilikan Usaha oleh Perempuan dan Literasi Akses Pembiayaan.

Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, menegaskan, IWAPI berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi perempuan pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya. 

“Kami mengajak seluruh anggota untuk berpartisipasi dalam survei ini agar data yang terkumpul dapat menjadi dasar kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan pengusaha,” ungkapnya.

Terpisah, Wakil Ketua Umum IWAPI, Rinawati Prihatiningsih juga menjelaskan, bahwa hanya 30 persen usaha formal di Indonesia dimiliki oleh perempuan, mayoritas dalam skala mikro dan kecil. Tantangan terbesar adalah akses modal, di mana hanya 18 persen perempuan pengusaha yang memiliki akses penuh ke kredit formal. 

“Minimnya jaringan bisnis, keterbatasan informasi, serta norma sosial masih menjadi penghalang utama perempuan dalam memperluas pasar dan mengambil peran kepemimpinan dalam bisnis,” katanya.

Promosi 1

Bagian dari Komitmen WE Finance Code

Rinawati juga mengungkapkan, bila survei ini merupakan bagian dari implementasi WE Finance Code, sebuah inisiatif global yang telah diterapkan di Indonesia dengan tujuan menutup kesenjangan akses pembiayaan usaha bagi perempuan.

IWAPI, sebagai salah satu penandatangan komitmen WE Finance Code, terus berupaya untuk memastikan bahwa perempuan pengusaha memiliki kesempatan yang lebih setara dalam mendapatkan layanan keuangan guna memperluas dan mengembangkan usahanya”, jelas Rina. 

Melalui survei ini, IWAPI ingin mengidentifikasi faktor-faktor yang masih menghambat perempuan pengusaha dalam memperoleh akses ke layanan perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta mencari solusi konkret yang dapat diterapkan di tingkat nasional.

Sementara, menurut Early Rahmawati, konsultan IsDB, dari 117 anggota IWAPI yang mengikuti survei, masih banyak yang belum memahami pentingnya asuransi usaha, dan hanya 50% responden yang pernah mengakses pinjaman usaha.

“Banyak perempuan pengusaha masih berhati-hati dalam mengambil risiko, padahal akses ke pembiayaan adalah kunci pertumbuhan bisnis mereka,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya