Liputan6.com, Lampung - Menjelang Lebaran 2025, arus mudik dari Sumatera ke Pulau Jawa mulai terlihat sejak H-5, tepatnya pada 27 Maret. Sejumlah pemudik memilih berangkat lebih awal untuk menghindari puncak kepadatan di jalan dan pelabuhan.
Hendra (55), salah satu pemudik asal Kota Bengkulu yang menuju Grogol Petamburan, Jakarta Barat, menyatakan bahwa dia sengaja berangkat lebih cepat. "Saya berangkat sekitar pukul 08.00 WIB dari Bengkulu. Kalau pas puncak arus mudik, jalanan pasti macet, jadi lebih baik berangkat sekarang," ujar Hendra ditemui Liputan6.com di Rest Area KM 20B Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Kamis (27/3/2025) dini hari.
Baca Juga
Mantan pegawai BUMN ini menyebut kondisi Jalan Lintas Barat yang dilaluinya cukup baik di wilayah Lampung. Namun, ia mencatat bahwa jalan di daerah Tanggamus masih banyak gelombang dan lubang yang perlu diperbaiki. "Kalau soal BBM sih nggak sulit, cuma jalan di Tanggamus itu agak mengganggu karena banyak lubang," terang dia.
Advertisement
Sesampainya di Jakarta, Hendra berencana menghabiskan waktu selama 10 hari bersama keluarganya. "Saya memang asli Jakarta, jadi sekalian ajak keluarga jalan-jalan. Momen Lebaran di Jakarta biasanya lebih sepi," katanya.
Sementara itu, Aceng Jainuri, pemudik asal Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, memilih tujuan berbeda, yakni Bandung. Ia berangkat sekitar pukul 11.00 WIB bersama enam anggota keluarganya dalam satu mobil. "Selama perjalanan sih lancar, kita langsung masuk tol. Ini pertama kali saya mudik ke Bandung, sekalian jalan-jalan ke rumah saudara," jelas Aceng.
Menurutnya, keputusan untuk berangkat lebih awal juga didasarkan pada kekhawatiran terjebak antrean di Pelabuhan Bakauheni. "Kalau pas arus puncak, biasanya pelabuhan macet. Jadi, lebih baik berangkat sekarang," ungkap dia.
Di Bandung, Aceng dan keluarganya berencana menghabiskan waktu selama lima hari. "Saya memang asli Bandung, tetapi sekarang tinggal di Sumatera Selatan sebagai pendatang. Jadi, sekalian pulang kampung," pungkasnya.