Budiman Sujatmiko Target Petani Miskin Ekstrem Hilang dalam 2 Tahun

Budiman Sudjatmiko menjelaskan program reforma agraria menjadi salah satu titik awal pengentasan kemiskinan. Salah satunya di Cilacap

oleh Muhamad Ridlo Diperbarui 17 Apr 2025, 01:58 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 01:44 WIB
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dalam diskusi di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Dok. Haryadi)
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dalam diskusi di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Dok. Haryadi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cilacap - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujatmiko menargetkan jumlah warga miskin ekstrem akan hilang sepenuhnya dalam 2 tahun. Target ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo saat rakor dengan semua menteri, sebelum Lebaran 2025 lalu.

Budiman Sudjatmiko menegaskan hal ini saat berkunjung ke Desa Kutasari kecamatan Cipari, Cilacap, Rabu (16/4/2025). Budiman menggelar diskusi bertema "Entaskan Kemiskinan, Raih Kesejahteraan Hidup yang Lebih Sejahtera setelah Redistribusi Tanah".

Dalam diskusi itu, Budiman menjelaskan program reforma agraria menjadi salah satu titik awal pengentasan kemiskinan. Menurutnya, reformasi agraria makin dipertegas di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yakni dengan membagikan sertifikat lahan hasil redistribusi lahan.

"Program sertifkat tanah adalah awal dari percepatan pengentasan kemiskinan," kata Budiman.

Dia menegaskan, Presiden Prabowo sudah memberikan arahan dan instruksi jelas tentang percepatan pengentasan kemiskinan. Yakni melanjutkan program redistribusi lahan dengan mengajari petani untuk menjadi pengusaha.

Mereka bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekaligus menaman dan menghasilkan panen untuk tujuan ekspor.

Oleh karena itu, menurut dia harus ada investasi masuk ke desa dan menggandeng para petani. Nantinya kerja sama ini dengan berbagi saham, dan petani harus menjadi pemegang saham mayoritas.

"Nilai saham adalah setara dengan nilai lahan seluas 2 hektare," kata Budiman.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mendorong Investasi Masuk Desa

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dalam diskusi di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dalam diskusi di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)... Selengkapnya

Budiman Sujatmiko mengakui paham betul akan perjuangan warga 5 desa di Kecamatan Cipari, Cilacap untuk mendapatkan lahan. Sebab, dia sudah menjadi aktivis reforma agraria sejak Orde Baru.

Aktivitas ini berlanjut hingga saat dirinya menjadi anggota DPR RI. Kala itu, agenda reforma agraria dan redistribusi lahan mulai menuai hasil.

Dia menegaskan, setelah menjabat sebagai Kepala BP Taskin, program ini akan diteruskan. Yakni menjadikan desa yang menjadi tempat konflik agraria lebih sejahtera.

"Desa-desa yang menjadi sumber konflik agraria, seperti di sini, itu diolah jadi desa pertanian modern. Nanti setelah lahan dikuasai, dikelola sebagai pertanian modern dan hasilnya di ekspor melalui perusahaan modern," terangnya.

Dia menambahkan, konsep ini sudah diterapkan di Indramayu dan sudah memperlihatkan hasil. Nantinya BP Taskin akan menerapkannya di seluruh Indonesia.

"Karena redistribusi lahan, tidak sekedar bagi-bagi lahan," kata dia.

Dia menambahkan, BP Taskin pada April mulai membagikan bantuan tunai kepada warga miskin ekstrem. Namun setelah itu, akan ada evaluasi lanjutan dari bantuan ini.

BP Taskin akan mulai melakukan pembenahan dengan target di sektor pertanian. Warga yang masih kuat, nantinya akan dilibatkan dalam pekerjaan dan program pangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya