Naik 51 Poin, IHSG Kembali ke Level 4.600 di Masa Injury Time

IHSG tercatat menguat 51,27 poin (1,12%) sekaligus kembali ke level 4.620,21.

oleh Syahid Latif diperbarui 28 Feb 2014, 16:04 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2014, 16:04 WIB
ihsg-naik130114b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Aksi beli pemodal asing di pasar modal Indonesia membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir Februari di zona hijau. Indeks juga terangkat sentimen kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO).

Jelang penutupan perdagangan, aksi beli investor bahkan membawa IHSG melesat dan menyentuh level 4.600. Padahal, pasar sebelumnya sempat dihantui kekhawatiran adanya pembalikan arah seiring kondisi bursa regional yang bergerak variatif.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (28/2/2014), IHSG tercatat menguat 51,27 poin (1,12%) ke level 4.620,21. Menguatnya IHSG ikut terbantu oleh indeks saham bluechips yang menguat 1,5%.

Penguatan IHSG kali ini dibantu oleh naiknya harga saham dari 164 emiten. Penguatan indeks tertahan akibat pelemahan harga saham dari 112 emiten dan 87 saham yang memilih stagnan.

Transaksi perdagangan kali ini mencapai 203.615 kali dengan saham berpindahtangan sebanyak 4,31  miliar. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 6,49 triliun.

Pasar modal Indonesia memulai perdagangan dengan menguat ke level 4.581,43 pada sesi pre-opening. Indeks sempat melemah namun berhasil kembali menguat ke zona hijau.

Aksi beli yang dilakukan pemodal asing bahkan sempat membawa indeks menyentuh level tertingginya di posisi 4.600,62 di awal perdagangan saham.

Pelaku pasar yang masih khawatir akan munculnya pembalikan arah, membuat tren penguatan indeks berhenti. Bahkan tren pelemahan ini terus berjalan hingga sesi perdagangan kedua.

Secara mengejutkan, investor justru melakukan aksi beli di jelang penutupan perdagangan. Akibatnya, indeks langsung melesat dengan mencetak kenaikan 51,27 poin.

Emiten industri aneka tercatat mengalami kenaikan indeks sektoral tertinggi dengan menguat 3,03%. Kenaikan juga dialami indeks sektor industri dasar sebesar 2,12%, manufaktur 1,96%, pertanian 1,43%, infrastruktur 1,36%, dan barang konsumsi 1,29%.

Di tengah penguatan indeks kali ini, emiten konstruksi menjadi satu-satu indeks saham sektor yang bergerak melemah sebesar 0,16%.

Emiten-emiten keping biru kali ini mendominasi daftar harga saham dengan kenaikan tertinggi (top gainer). Pemuncak top gainer dihuni oleh INTP yang menguat Rp 725, diikuti UNVR Rp 550, SMGR Rp 550, UNTR Rp 425, dan ITMG Rp 400 per saham.

Sementara di daftar top losser terdapat nama-nama saham seperti GGRM yang melemah Rp 500, MYOR Rp 200, BYAN Rp 175, dan CMNP Rp 175, dan DUTI Rp 150 per saham. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya