Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendapatkan pinjaman senilai US$ 500 juta dari induk usahanya Axiata Grup Berhad. Pinjaman itu digunakan untuk mendanai sebagian akuisisi saham Axis.
Â
Baca Juga
Pinjaman itu setara sekitar Rp 5,80 triliun dengan memakai kurs tengah Bank Indonesia Rp 11.613 per dolar Amerika Serikat. Total pinjaman itu merupakan 38,19% dari nilai ekuitas perseroan yang mencapai Rp 15,20 triliun pada 30 September 2013. Bunga pinjaman itu sekitar 2,41%.
Advertisement
Â
Dalam keterangan yang diterbitkan, Selasa (11/3/2014), pinjaman itu digunakan untuk pembiayaan dalam rangka pengambilalihan 95% saham Axis. Total nilai pengambilalihan saham Axis itu mencapai US$ 865 juta.
Â
Pelunasan pinjaman ini harus dilakukan perseroan kepada Axiata pada tahun ketiga sejak tanggal pencairan pertama dari pinjaman.
Â
Dengan penggambilalihan Axis, perseroan akan menjadi perusahaan penerima penggabungan sehingga Axis akan bubar demi hukum.
Â
Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 Februari 2014 dalam rangka penggabungan usaha tersebut. Selain itu, perseroan juga telah memperoleh persetujuan pemegang saham pada 5 Februari 2014 dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Lalu perseroan juga mendapatkan persetujuan dari KPPU pada 6 Maret 2014.
Â
Â