Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terus melanjutkan penguatan selama pekan ini namun tetap waspada seiring berkurangnya aksi beli.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG sempat melewati target resistance 4.865-4.945 sehingga dapat membuka peluang kenaikan lebih lanjut mengimbangi potensi pembalikan arah sebelumnya. Akan tetapi posisi IHSG juga masih rawan seiring berkurangnya aksi beli.
"Diharapkan masih ada daya beli sehingga berpeluang naik meski tipis," ujar Reza, dalam ulasannya, Senin (21/4/2014).
Advertisement
Reza memperkirakan, IHSG akan berada di rentang support 4.800-4.850 dan resistance 4.917-4.928. "IHSG membentuk pola menyerupai white marubozu di bawah upper bollinger bands. MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang naik. RSI, William's%R, dan stockhastic mencoba berbalik baik," kata Reza.
Ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian pelaku pasar. Data ekonom itu antara lain neraca perdagangan termasuk ekspor impor Jepang, HSBC manufacturing PMI China, consumer confidence dan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.
Selain itu, data ekonomi dari Amerika Serikat yang akan dirilis seperti data initial jobless claim, penjualan rumah baru, penjualan rumah existing, dan pemesanan barang, serta indeks harga rumah.
Saham-saham yang dapat diperhatikan selama sepekan antara lain saham PT Bank Mandiri Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sebagai informasi, IHSG telah naik 80,48 poin (1,67%) pada pekan lalu, atau lebih tinggi dari sebelumnya yang melemah 41,37 poin (0,85%). Semua indeks utama berbalik menghijau dengan kenaikan dipimpin indeks IDX30 sebesar 1,96%, indeks saham LQ45 sebesar 1,92%, dan indeks MBX naik 1,82%.
Adapun hampir sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertambangan melemah 0,32%. Kenaikan indeks saham dipimpin indeks properti sebesar 3,73%, indeks perkebunan dan keuangan masing-masing naik 3,15% dan 1,94%.