Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk perusahaan usaha penyelenggaraan jaringan tetap menawarkan harga saham Rp 1.575-Rp 1.600 dalam rangka penawaran saham perdana/initial public offering (IPO).
Perseroan menawarkan 304,26 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 atau sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh ke publik dalam rangka penawaran saham perdana/initial public offering. Saham yang ditawarkan itu merupakan milik pemegang saham utama yaitu PT First Media Tbk (KLBV).
"Jadi kalau dikali hasilnya sekitar Rp 479 miliar- Rp 487 miliar. Saham divestasi, saham lama dari First Media," kata Direktur PT Link Net Dicky S Moechtar, Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Advertisement
Dana penawaran saham perdana yang diserap akan digunakan belanja modal induk perusahaan yakni PT First Media Tbk yang dianggarkan sebesar US$ 80- US$ 100 juta. "IPO akan digunakan untuk pengembangan layanan internet, pengembangan konten, distribusi konten, production house di level induk," ujar dia.
Sementara induk perusahaan untuk saat ini memiliki saham Link Net sebanyak 66,06%. Selain itu, pemegang saham perseroan antara lain Asia Link Dewa Ltd sebesar 33,94%.
Dalam IPO ini perseroan menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Untuk penawaran awal berlangsung antara 2-9 Mei 2014. Masa penawaran umum 22-23 Mei 2014. Masa penjatahan 28 Mei 2014. Masa pengembalian uang pemesanan 30 Mei 2014. Masa distribusi saham secara elektronik 30 Mei 2014. Dan masa pencatatan saham diperkirakan 2 Juni 2014.
Sebelum melakukan penawaran saham perdana ini, pemegang saham utama perseroan PT First Media Tbk telah melakukan option agreement kepada Asia Link Dewa Pte Ltd pada 27 Juni 2011. Perjanjian ini antara lain hak opsi oleh First Media kepada Asia Link Dewa Pte Ltd untuk membeli 458,24 juta saham milik First Media dalam perseroan.
Adapun saham yang dijaminkan ini bukan merupakan saham divestasi atau yang dilepas perseroan. Dalam perjanjian itu disebutkan kalau hak opsi hanya dapat dilaksanakan bila terjadi kejadian penting salah satunya setelah selesai penawaran saham perdana Link Net atau akhir pelaksanaan hak opsi 27 Juni 2016. Option agreement itu termasuk dalam penerbitan obligasi senilai Rp 722,31 miliar dan gadai saham kepada Asia Link Dewa Ltd.