BI Rate Tetap Belum Mampu Angkat Sektor Saham Keuangan

Indeks saham tertekan mendorong sektor saham keuangan bergerak di zona merah menjelang akhir pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Jun 2014, 13:05 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2014, 13:05 WIB
Aksi Beli Investor Asing Bikin IHSG di Zona Hijau pada Awal Sesi
Mengikuti bursa global dan regional, Indeks Harga Saham Gabungan turun tipis 8,3 poin ke level 4.983 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat suku bunga acuan/BI Rate tetap di level 7,5 persen belum mampu memberikan sentimen positif untuk sektor saham keuangan.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun berada di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (13/6/2014), sektor saham keuangan melemah 0,41 persen. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham agriculture naik 0,58 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,54 persen. IHSG melemah tipis 9,8 poin ke level 4.924,56. Laju IHSG melemah itu didorong dari 129 saham tertekan, 97 saham menguat dan 80 saham diam di tempat.

Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, ada kekhawatiran di sektor saham perbankan terhadap kinerjanya yang melambat. Hal itu karena BI Rate tetap di level 7,5 persen karena perbankan masih harus menjaga spreadnya dengan suku bunga kredit.

"Sementara dari BI maunya berharap perbankan perlambat laju pertumbuhan kredit dan tidak ingin adanya perang suku bunga baik dari deposito dan kredit," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, memang seharusnya BI Rate tetap dapat memberikan sentimen positif untuk sektor saham keuangan. Akan tetapi, indeks saham tertekan didorong dari transaksi saham relatif sepi saat perhelatan pesta bola dunia 2014. Selain itu, indeks saham Dow Jones merah juga mempengaruhi bursa saham global.

"Pasar tertekan juga berdampak ke saham berkapitalisasi besar yang sebagian ada di saham perbankan sehingga sektor saham keuangan ikut turun," kata Satrio.

Satrio menilai, indeks saham akan cenderung flat saat perhelatan pesta bola dunia. Hal itu karena pelaku pasar mengalihkan perhatiannya untuk ajang pesta sepak bola tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 12 Juni 2014, sektor saham keuangan telah naik 20,91 persen secara year to date. Posisi sektor saham keuangan berada di posisi kedua yang mencatatkan kenaikan setelah sektor saham properti naik 26,53 persen secara year to date.

Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,50 persen dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan, keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan tersebut dalam upaya untuk mengarahkan inflasi sesuai dengan sasaran di kisaran 4,5 persen pada 2014 dan 4 persen di 2015. "Selain itu, juga untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat," kata Tirta. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya