Laju IHSG Variatif, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi saham pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Sep 2014, 07:20 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2014, 07:20 WIB
Ilustrasi IHSG
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham menjelang akhir pekan.  Kemungkinan pelaku pasar dapat mengakumulasi saham seiring koreksi yang terjadi di bursa saham.

IHSG ditutup melemah 18,81 poin atau 0,36 persen menjadi 5.206,32 pada perdagangan saham Kamis 4 September 2014. IHSG kemarin sempat berada di level tertinggi 5.232,66 dan terendah 5.195,40. Meski demikian, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 155 miliar.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, aksi jual minor akibat pelemahan regional masih menahan IHSG untuk breakout secara sukses di atas resistance all time high 5.250. Namun kali ini hanya efek sementara yang dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi.

"IHSG akan berada di level support 5.185-5.125-5.064 dan resistance 5.250-5.350 pada perdagangan saham Jumat pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Jumat (5/9/2014).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.189-5.226 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Sejumlah indeks saham akan dipengaruhi sentimen eksternal dan internal. Dari Eropa, bank sentral Eropa akan merilis suku bunga yang diperkirakan ke level 0,15 persen. Sedangkan dari Amerika Serikat (AS) akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan defisit ke US$ 42,1 miliar dibandingkan sebelumnya US$ 41,54 miliar.

"Dari dalam negeri masih menantikan penyusunan kabinet pada pemerintahan baru pada Oktober," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawjiaya mengatakan, potensi IHSG menjajal level support 5.186 mulai terbukan. Namun, kekuatan naik IHSG untuk menembus level resistance 5.251 masih cukup besar.

"Pola pergerakan jangka pendek, menengah maupun panjang masih dalam jalur uptren," kata William.

Rekomendasi Saham

Menjelang akhir pekan ini, William memilih sejumlah saham antara lain saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan Yuganur merekomendasikan akumulasi empat saham yaitu saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PGAS, PT Timah Tbk (TINS), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk dicermati pelaku pasar. Menurut Yuganur, konsolidasi minor di dalam medium uptren distributor gas dan operator pipa ini mulai mencoba menguji resistance atas di Rp 6.100.

"Bila break maka arah short term trend menjadi positif dengan skenario mencapai breakout target formasi di Rp 6.350," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan beli dengan trading target Rp 6.350. Yuganur menuturkan, untuk masuk saham PGAS di level pertama Rp 5.950, level kedua Rp 5.850, dan cut loss point Rp 5.775. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya