Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sentimen politik dalam negeri menjadi tenaga pendorong indeks saham.
Analis PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, saat ini pemodal tengah menaruh ekspektasi pada pelantikan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau dilihat ini reaksi positif memang reaksi positif pelaku pasar terhadap Jokowi. Pasar tengah melakukan potitioning saham," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Namun begitu, dia menuturkan pelaku pasar juga mesti cenderung hati-hati. Pasalnya, saat ini bursa regional sedang tidak bergairah yang dikhawatirkan berimbas negatif pada IHSG.
"Artinya memang kondisi bursa regional berisiko untuk pergerakan IHSG," ujar Satrio.
Pada perdagangan saham kali ini Hans memprediksi pada level support 4.940 dan resistance pada level 5.000. Dia mengingatkan pelaku pasar jangan terlalu agresif untuk beli saham karena pasar belum benar-benar stabil.
"Jika IHSG ditutup di bawah level 5.050 berarti masih tren menurun jangka menengah. Hanya posisi trading. Jangan terlalu agresif dulu," tandas dia.
Baca Juga
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak menguat di kisaran 4.946-4.992 pada Kamis pekan ini.
Ada sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG. Pertama, dari dalam negeri masih menunggu pengumuman kabinet baru dan menyambut pelantikan presiden baru pada 20 Oktober 2014.
Advertisement
Sedangkan dari luar negeri, bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve akan merilis laporan Beige Book informasi tentang ekonomi AS.
"Selain itu, akan dirilis data ritel penjualan AS diperkirakan ke level 3,91 Year on Year dibandingkan sebelumnya lima persen data initial jobless claims yang akan ke 282 ribu dari sebelumnya 287 ribu," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu 15 Oktober 2014 IHSG ditutup pada level 4.962,94 naik 40,35 poin atau 0,82 persen. (Amd/Ahm)