BP Tunjuk 2 Konsorsium Garap Ekspansi Kilang Tangguh

BP Tangguh telah menunjuk dua konsorsium untuk menggarap ekspansi kilang LNG Tangguh unit 3.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Okt 2014, 16:50 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2014, 16:50 WIB
Pemerintah Incar Rp 6,2 Triliun dari Kenaikan Harga LNG Tangguh
Pemerintah sudah mengirim tim renegosiasi harga gas tangguh.

Liputan6.com, Jakarta - British Petroleum (BP)  Tangguh telah menunjuk dua konsorsium kontrak Onshore Front End Engineering and Design (FEED) untuk menggarap ekspansi kilang pengolahan gas alam cair (LNG) Tangguh unit 3.
 
Konsorsium tersebut adalah  PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripatra Engineering, PT Chiyoda International Indonesia, PT Saipem Indonesia, PT Suluh Ardhi Engineering dan Chiyoda Corporation Consortium.

Konsorsiyn kedua yaitu PT Rekayasa Industri, JGC Corporation, PT KBR Indonesia dan PT JGC Indonesia Consortium.
 
BP Group Chief Executive.Bob Dudley menuturkan, proyek Kilang Tangguh unit 3 akan melanjutkan pembangunan dari dua kilang proses LNG yang sudah ada di Tangguh. Berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Kilang Tangguh unit 3 akan menambah kapasitas 3,8 juta ton LNG per tahun sehingga total kapasitas keseluruhan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.
 
 "Proyek Train 3 ini akan membawa manfaat besar, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan energi yang amat dibutuhkan oleh Indonesia,”kata  Dudley dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Selain penetapkan kontrak Onshore FEED, BP dan para Mitra Tangguh juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan PT PLN (Persero) untuk memasok hingga 1.5 juta ton LNG tiap tahunnya mulai dari 2015 sampai dengan 2033.

Pasokan LNG ini akan dimulai dari 2 unit kilang LNG Tangguh yang sudah ada. Perjanjian ini berisi komitmen Tangguh LNG untuk memasok 40 persen dari produksi unit 3 per tahunnya ke PLN untuk disalurkan ke pasar domestik.
 
“Pemberian kontrak onshore FEED dan juga penandatanganan Perjanjian Jual Beli dengan PLN merupakan capaian yang sangat luar biasa. Hal tersebut menunjukkan perkembangan dari proyek ekspansi Tangguh yang bernilai US$ 12 miliar ini," tutupnya.
 
Onshore FEED direncanakan berjalan selama 12 bulan dengan pekerjaan yang mencakup Train LNG baru, LNG jetty dan infrastruktur terkait. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya