Rugi Blitzmegaplex Bengkak 792% di Kuartal III

PT Graha Layar Prima mencatatkan rugi periode berjalan naik 792 persen menjadi Rp 33,36 miliar hingga kuartal III 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Nov 2014, 14:44 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 14:44 WIB
Ilustrasi IPO Blitz Megaplex
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), operator bioskop Blitzmegaplex masih mencatatkan rugi hingga kuartal III 2014. Beban umum dan administrasi semakin tinggi mempengaruhi kinerja perseroan.

PT Graha Layar Prima Tbk mencatatkan rugi periode berjalan naik 792 persen menjadi Rp 33,36 miliar hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,73 miliar. Namun, pendapatan bersih turun 0,63 persen menjadi Rp 227,18 miliar hingga kuartal III 2014.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 103,35 miliar hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 85,60 miliar. Laba kotor turun 13,42 persen menjadi Rp 123,83 miliar hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 143,04 miliar.

Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 162,03 miliar hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 134,79 miliar. Meski demikian, perseroan mampu menurunkan sejumlah beban antara lain beban penjualan turun menjadi Rp 3,62 miliar dan beban pinjaman tergelincir menjadi Rp 1,7 miliar.

Melihat kinerja itu, perseroan masih mencatatkan rugi per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 138 pada kuartal III 2014. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/11/2014).

Total liabilitas turun menjadi Rp 141,79 miliar pada 30 September 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 604,11 miliar. Ekuitas naik menjadi Rp 513,02 miliar pada 30 September 2014.

Operator Blitzmegaplex ini mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia pada 10 April 2014.  menawarkan 74,41 juta saham dengan harga Rp 3.000 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Dari hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO), perseroan memperoleh dana sekitar Rp 223,23 miliar. Dana hasil penawaran saham ini akan digunakan untuk membangun lima bioskop baru.

Total saham yang dicatatkan di bursa mencapai 337,65 juta saham yang terdiri dari jumlah saham IPO sebesar 74,41 juta saham, jumlah saham pendiri sebesar 163,61 juta saham dan convertible loan sebesar 99,63 juta saham. Jadi kapitalisasi pasar saham yang dicatatkan sekitar Rp 1,01 triliun.

Pemegang saham perseroan antara lain PT Layar Persada sebesar 48,24 persen, CJ CGV Co Ltd dan IKT Holding Limited masing-masing memegang sebesar 14,75 persen, dan masyarakat kurang dari lima persen sebesar 22,04 persen. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya