China Rilis Data Neraca Perdagangan, Awasi 7 Saham Pilihan

Sentimen rilis data neraca perdagangan China dan cadangan devisa Indonesia akan mewarnai laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Feb 2015, 07:20 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 07:20 WIB
Aksi Beli Investor Asing Bikin IHSG di Zona Hijau pada Awal Sesi
Mengikuti bursa global dan regional, Indeks Harga Saham Gabungan turun tipis 8,3 poin ke level 4.983 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan dapat melanjutkan penguatan pada perdagangan saham di awal pekan ini. Hal itu seiring IHSG dinilai mampu melewati level support 5.264.

Menurut Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, saat ini support berada di level berikutnya 5.282. Hal ini menunjukkan kalau kekuatan naik IHSG untuk melanjutkan reli naik masih cukup besar dan berpotensi menembus level resistance 5.348 terlihat begitu besar.

"Aliran dana investor asing masih terus terjadi hingga akhir pekan lalu, dan rilis data cadangan devisa juga cukup memberikan angin segar terhadap IHSG untuk kembali melanjutkan perjalanan uptren hari ini," kata William dalam ulasannya, Senin (9/2/2015).

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengingatkan pelaku pasar untuk mencermati potensi pembalikan arah IHSG. Hal itu melihat IHSG yang telah menyentuh level tertinggi barunya di 5.342 pada perdagangan saham Jumat 6 Februari 2015.

Laju IHSG mampu melampaui area target resistance 5.286-5.315 dan mampu bertahan di atas target support 5.250-5.286 pada perdagangan saham Jumat pekan lalu. Lonjakan IHSG tidak meninggalkan utang gap sehingga masih ada potensi bagi IHSG untuk kembali menguat.

"Meski demikian tetap cermati potensi pembalikan arah. IHSG akan berada di rentang support 5.290-5.320 dan resistance 5.352-5.358," kata Reza.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan menguat di kisaran level 5.311-5.373 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Sejumlah sentimen yang mempengaruhi indeks saham antara lain China akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan naik ke US$ 53,7 miliar dari sebelumnya US$ 49,6 miliar. Selain itu, rilis data cadangan devisa membaik menjadi US$ 114,3 miliar pada Januari 2015 dapat memberikan sentimen terhadap indeks saham.

Rekomendasi Saham

William memilih sejumlah saham-saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Sedangkan Reza memilih saham-saham yang bisa dicermati pelaku pasar yaitu saham AALI, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Rekomendasi Teknikal

Reza memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. Harga saham AALI akan bergerak di kisaran Rp 24.900-Rp 26.575.

Menurut dia, gerak saham AALI berada di utang gap Rp 24.450-Rp 24.925. "Trading sell jika level Rp 26.350 gagal bertahan," tutur Reza. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya