Bursa Asia Seret IHSG Melemah 27 Poin di Awal Sesi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 27,95 poin ke level 4.352,36 pada pra pembukaan perdagangan saham Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Sep 2015, 09:12 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2015, 09:12 WIB
20150910- Bursa Efek Indonesia-Jakarta
Karyawan tengah memantau pergerakan indeks saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.329 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak mengikuti bursa saham Asia di awal pekan ini. IHSG harus berada di zona merah pada awal sesi perdagangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (21/9/2015), IHSG melemah 27,95 poin (0,64 persen) ke level 4.352,36. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,97 persen ke level 733,21.Pelemahan indeks saham berlanjut pada pukul 09.00 WIB.

IHSG melemah 34 poin atau 0,78 persen ke level 4346. Indeks saham LQ45 melemah 1,12 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.Pada transaksi perdagangan saham di awal sesi, total frekuensi perdagangan saham tercatat 5.297 kali dengan volume perdagangan saham 111,52 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 108,72 miliar.

Ada sebanyak 102 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 33 saham menghijau dan 42 saham lainnya diam di tempat.IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.354,66 dan terendah 4.343,41.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham tertekan. Sektor saham industri dasar melemah 1,03 persen, diikuti sektor saham tambang turun 0,84 persen, dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,92 persen.Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 4 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 4 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham TBIG naik 1,98 persen ke level Rp 6.450 per saham, saham ADHI menguat 1,2 persen ke level Rp 2.100 per saham, dan saham DMAS menanjak 3,08 persen ke level Rp 201 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PBRX turun 4,24 persen ke level RP 565 per saham, saham INTP tergelincir 2,13 persen ke level Rp 18.400 per saham, dan saham BBRI merosot 1,79 persen ke level Rp 9.600 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan meningkatnya kembali risiko pasar saham global dan kondisi ekonomi domestik yang cenderung memburuk menyusul depresiasi rupiah atas dolar AS yang mendekati Rp 14.500 membuat pergerakan IHSG awal pekan ini rawan koreksi. "IHSG pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan bergerak dengan support di 4.350 dan resistance di 4.410 rawan koreksi," kata David. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya