Â
Liputan6.com, Jakarta - Dalam tiga hari pertama Tahun Baru 2025, sembilan warga di Tokyo dilarikan ke rumah sakit setelah tersedak mochi. Dua dari mereka kemudian meninggal dunia.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, sembilan orang tersebut berusia antara 73 hingga 84 tahun, lapor TV Asahi. Kasus pertama menimpa seorang pria berusia 70-an tahun.
Advertisement
Ia tersedak mochi di rumahnya di Distrik Itabashi tepat setelah pukul 12.30 siang pada Rabu, 1 Januari 2025. Keluarganya lalu menelepon 119. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia. Korban tewas kedua adalah seorang pria berusia 80-an tahun yang tinggal di Distrik Nerima.
Mengutip Japan Today, Sabtu (4/1/2024), otoritas kesehatan setempat sebelumnya menyerukan peningkatan kewaspadaan mencegah insiden tersedak mochi. Pasalnya, insiden tersedak mochi di kalangan lansia selalu berulang terjadi, terutama di Tahun Baru.Â
Selama periode Tahun Baru, keluarga biasanya memasak sup ozoni dan memasukkan kue beras ke dalam kaldu sayuran. Badan Kepolisian Nasional dan Badan Pengelolaan Kebakaran dan Bencana Jepang mendesak para lansia untuk berhati-hati saat makan kue beras mochi selama liburan Tahun Baru.
Seruan ini dilakukan setiap tahun di waktu ini. Beberapa tips dibagikan seperti membasahi tenggorokan dengan teh atau sup sebelum makan mochi, memotongnya menjadi potongan kecil yang mudah dimakan, dan tidak menelannya dengan terburu-buru, tetapi mengunyahnya perlahan sebelum menelannya. Mereka juga diminta memakannya di hadapan orang lain.
Tradisi Makan Mochi di Tahun Baru
Mochi adalah kue beras yang dibuat dengan memalu beras berulang kali hingga hancur menjadi tekstur yang kenyal. Mereka sangat sulit dimakan - yang merupakan tujuannya.
Kue beras dari Jepang ini berasal dari kata 'motsu' yang berarti 'untuk menahan atau memiliki'. Dalam kata lain, mochi bermakna sebagai makanan yang diberikan Tuhan sehingga sering dihadirkan saat perayaan penting di Jepang.
Praktik memakannya sebagai tradisi Tahun Baru berasal dari Era Heian Jepang sebagai bagian dari hagatame atau pembersih gigi. Hal itu dilandasi kepercayaan bahwa makan makanan yang keras akan memperkuat gigi Anda untuk Tahun Baru. Sehari sebelum perayaan, penduduk asli Jepang akan mengukus nasi selama semalam, lalu diletakkan di wadah tradisional dari kayu atau batu lalu ditumbuh dengan kayu bersamaan.
Mengutip unseen-japan.com, tradisi itu membahayakan karena sekelompok masyarakat rentan tersedak saat memakannya. Kaum lansia lah yang paling rentan. Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengatakan statistiknya menunjukkan bahwa rata-rata korban berusia antara 80--84 tahun.
Advertisement
Orang-orang yang Rentan Tersedak Mochi
Sekitar 3.500 orang meninggal setiap tahun di Jepang karena tersedak mochi. Sebagai perbandingan, pada 2023, hanya 2.678 orang yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 43 persen dari insiden tersebut terjadi pada Januari, dengan 12 persen lainnya terjadi pada bulan Desember. Sekitar 2.500 dari korban berusia 80 tahun atau lebih.
Penduduk Jepang yang menua menjelaskan semua kematian akibat mochi. Seiring bertambahnya usia orang, kemampuan mereka untuk mengunyah dan menelan memburuk, meningkatkan risiko tersedak - terutama pada sesuatu yang keras seperti mochi.
Para ahli mendesak warga lanjut usia untuk berhati-hati selama musim liburan ini, dengan hanya menggigit kecil dan menelannya dengan teh atau jus. Banyak orang juga menyarankan agar orang tua membuat kebiasaan mengunyah permen karet untuk membantu menjaga dan memperkuat otot pengunyahan mereka.
Para ahli juga mengatakan orang tua harus menilai kelemahan oral mereka sebelum makan mochi. Orang yang memiliki 19 gigi atau kurang, yang merasa lebih sulit untuk makan makanan keras selama setahun terakhir, atau yang sering tersedak saat minum teh atau jus, disarankan menghindari menyantap makanan tradisional itu sama sekali.
Â
Macam-macam Mochi
Mochi dikenal dengan berbagai nama tergantung pada bentuk, isian, atau cara penyajiannya. Beberapa variasi mochi yang populer antara lain:
Daifuku: Mochi yang diisi dengan pasta kacang merah atau cream
Sakura mochi: Mochi yang dibungkus dengan daun sakura
Kusa mochi: Mochi yang dicampur dengan daun mugwort, memberikan warna hijau alami
Ichigo daifuku: Mochi yang diisi dengan stroberi segar dan pasta kacang merah
Yomogi mochi: Mochi yang dicampur dengan daun mugwort, memberikan warna hijau dan aroma khas
Meskipun berasal dari Jepang, mochi kini telah menjadi makanan yang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak orang menyukai mochi karena teksturnya yang unik dan rasanya yang bisa disesuaikan dengan berbagai selera.
Untuk membuat mochi yang lezat dan kenyal, Anda memerlukan bahan-bahan berkualitas baik. Berikut adalah daftar bahan-bahan utama yang diperlukan untuk membuat mochi:
Tepung ketan: Bahan utama yang memberikan tekstur kenyal khas mochi
Air: Untuk membuat adonan
Gula: Memberikan rasa manis pada mochi
Tepung maizena atau tepung tapioka: Untuk melapisi mochi agar tidak lengket
Pewarna makanan (opsional): Jika ingin membuat mochi berwarna
Untuk isian mochi, Anda bisa menggunakan berbagai bahan sesuai selera, seperti:
Pasta kacang merah (anko): Kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur gula
Cokelat
Es krim
Buah-buahan segar seperti stroberi atau mangga
Advertisement