Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung melemah pada perdagangan saham Kamis. Indeks saham dipengaruhi oleh sentimen rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan.
Analis PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, pelaku pasar hanya mengantisipasi kenaikan suku bunga.
"Salah satunya lebih ke sentimen The Fed," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (28/10/2015).
Selain itu, IHSG telah menguat cukup tinggi pada pekan terakhir. Jadi, secara teknikal pasar akan melemah. "Kenaikan juga sudah lumayan dari 4.100," ujarnya.
Dia memperkirakan indeks saham bergerak pada level support 4.550 dan resistance pada level 4.620.
Senada, PT Sinarmas Sekuritas juga memperkirakan IHSG akan kembali turun. Selain menunggu hasil pertemuan The Fed, sentimen IHSG berasal dari laporan data ekonomi Jepang.
"Dari jepang akan merilis data industrial production yang diperkirakan ke level minus 1,3 persen MoM dari sebelumnya di level minus 1,2 persen MoM," tulis riset Sinarmas Sekuritas.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.583 dan resistance pada 4.645. Adapun untuk saham, Sinarmas merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
IHSG turun 65,31 poin atau 1,40 persen ke level 4.608,74 pada perdagangan saham kemarin. Indeks saham LQ45 juga turun 1,82 persen ke 795,98. (Amd/Ndw)
Â