Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada sepekan ke depan. ‎Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, sentimen penggerak IHSG masih sepi sehingga menunggu dorongan dari bursa global.
"Kayaknya bervariasi. Kalau kita lihat dari pergerakan global, dua-duanya tren turun. Tapi global sudah support, IHSG trennya masih flat. Kita masih menanti konsolidasi global," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Dia menuturkan, kondisi dalam negeri sendiri masih kurang begitu menggembirakan. Laporan keuangan emiten tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar. "Kalau lihat emiten, banyak yang nggak bagus," kata Satrio.
Dia menuturkan IHSG bakal‎ bergerak pada support 4.815 dan resistance 4.850.
Baca Juga
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG bakal kembali melemah jika aksi jual investor asing terus berlangsung pada pekan ini.
"Diharapkan data-data ekonomi di pekan ini dapat membantu laju IHSG untuk bertahan dari tren pelemahannya. Tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata dia dalam ulasannya.
Dia memperkirakan IHSG bergerak pada rentang support 4.785-4.800 dan resistance pada level 4.890-4.937.
Satrio merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Reza memilih PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF), PT Link Net Tbk (LINK), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) untuk dicermati pelaku pasar.(Amd/Nrm)