BEI Siap Luncurkan Intraday Short Selling, Optimalkan Cuan di Pasar yang Dinamis

Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap meluncurkan layanan Intraday Short Selling (IDSS) sebagai upaya memberikan fleksibilitas lebih bagi investor dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin bergejolak.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Feb 2025, 19:13 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 19:13 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap meluncurkan layanan Intraday Short Selling (IDSS) sebagai upaya memberikan fleksibilitas lebih bagi investor dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin bergejolak.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, IDSS dapat menjadi instrumen bagi investor untuk mengoptimalkan keuntungan dalam kondisi pasar yang tidak menentu.

“Seperti kita ketahui, kondisi pasar kita beberapa waktu belakangan ini berfluktuasi dengan dinamika yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, BEI akan meluncurkan layanan intraday short selling untuk menjawab kebutuhan investor,” ujar Jeffrey dalam edukasi wartawan pasar modal, Selasa (11/2/2025).

Untuk mendukung pelaksanaan IDSS, BEI telah menyiapkan dasar hukum yang kuat. Regulasi yang digunakan adalah POJK Nomor 6 Tahun 2024, yang diterbitkan pada 3 April 2024 dan mulai efektif pada Oktober 2024. Sejalan dengan itu, BEI juga telah menerbitkan dua peraturan pendukung pada 3 Oktober 2024, yaitu Peraturan II-H tentang persyaratan dan perdagangan efek dalam transaksi margin dan short selling. Dan Peraturan III-I mengenai keanggotaan margin dan/atau short selling.

Dengan adanya beleid tersebut, anggota bursa kini dapat mempersiapkan diri untuk memperoleh izin sebagai anggota bursa short selling. Sejauh ini, 27 anggota bursa telah menyatakan minatnya, dan 9 di antaranya sedang dalam tahap akhir persiapan izin. BEI menargetkan dalam waktu dekat setidaknya tiga anggota bursa sudah bisa memberikan layanan IDSS kepada investor.

"Tiga anggota bursa sedang dalam proses akhir sehingga kami harapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah ada paling tidak tiga anggota bursa nantinya yang bisa memberikan layanan intraday short selling kepada para investor," ungkap Jeffrey.

 

Mekanisme dan Manfaat Intraday Short Selling

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Melalui IDSS, investor memiliki opsi untuk melakukan penjualan saham di awal sesi perdagangan dengan harapan harga akan turun, kemudian membelinya kembali di sesi akhir untuk meraih keuntungan dari selisih harga. Skema ini memberikan alternatif bagi investor selain strategi konvensional menunggu harga saham naik setelah membeli di level bawah.

Selain meningkatkan peluang bagi investor, BEI berharap keberadaan IDSS juga dapat mendukung ekosistem produk non-equity seperti structured warrants dan single stock futures, serta berfungsi sebagai instrumen hedging ketika pasar mengalami tekanan.

“Dengan adanya IDSS, kita juga berharap dapat meningkatkan likuiditas pasar. Seperti yang terjadi di bursa-bursa utama dunia, keberadaan short selling telah menjadi praktik umum yang membantu menciptakan pasar yang lebih efisien dan likuid,” tambah Jeffrey.

 

Antisipasi Risiko dan Upaya Menjaga Kewajaran Pasar

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup Menguat 0,86 Persen
Merujuk data RTI Business, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Menanggapi kekhawatiran bahwa IDSS dapat memicu ketidakwajaran harga atau menekan pasar lebih dalam, BEI telah menyiapkan mekanisme pembatasan. Tidak semua saham dapat diperdagangkan dengan skema short selling, melainkan hanya saham yang memenuhi kriteria free float dan likuiditas tertentu yang akan masuk dalam daftar efek short selling yang ditetapkan oleh BEI.

“Anggota bursa yang memberikan layanan ini juga akan diberikan batasan sesuai kapasitasnya, sehingga tidak ada tekanan berlebihan terhadap pasar,” jelas Jeffrey.

Ia menegaskan bahwa BEI tetap berkomitmen menjaga perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien, sehingga keberadaan IDSS dapat memberikan nilai tambah bagi investor tanpa mengganggu stabilitas pasar secara keseluruhan. Dengan berbagai persiapan dan regulasi yang telah disusun, peluncuran Intraday Short Selling diharapkan dapat membawa pasar modal Indonesia ke level yang lebih maju dan setara dengan bursa-bursa besar lainnya di dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya