Tax Amnesty Masih Jadi Mesin Pendorong IHSG

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi melemah 0,11 persen dan sektor saham keuangan susut 0,16 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Jul 2016, 16:18 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 16:18 WIB
 Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi melemah 0,11 persen dan sektor saham keuangan susut 0,16 persen.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi melemah 0,11 persen dan sektor saham keuangan susut 0,16 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada penutupan perdagangan di awal pekan ini setelah sebelumnya sempat tertekan. Sentimen program pengampunan pajak (tax amnesty) masih menjadi pendorong IHSG. 

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (18/7/2016), IHSG naik 17,32 poin atau 0,34 persen ke level 5.127,50. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke level 880,56. Sebagian indeks saham acuan mampu menghijau.

Ada sebanyak 167 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 147 saham melemah dan 89 saham di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.131,70 dan terendah 5.093,15.

Transaksi perdagangan saham pun cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 272.383 kali dengan volume perdagangan 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,9 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi melemah 0,11 persen dan sektor saham keuangan susut 0,16 persen.

Sedangkan sektor saham pertambangan naik 2,05 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan yang mendaki 1,78 persen dan sektor saham aneka industri yang naik 1,77 persen.

Investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih Rp 200 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham OASA naik 69,47 persen ke level Rp 322 per saham, saham GZCO mendaki 29,73 persen ke level Rp 96 per saham, dan saham SULI menguat 21,05 persen ke level Rp 69 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FPNI turun 10 persen ke level Rp 180 per saham, saham AMIN melemah 10 persen ke level Rp 180 per saham, dan saham TIRA tergelincir 9,50 persen ke level Rp 162 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, Bursa Asia bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini sehingga menjadi sentimen pendorong IHSG. "Hang Seng ditutup di atas resistance dan potensi regional untuk melanjutkan tren penguatan terus ada." jelasnya.

Selain itu, sentimen yang dari dalam negeri adalah mengenai tax amnesty. Program pengampunan pajak terus menjadi sentimen positif yang menggerakkan IHSG dari pekan kemarin hingga awal pekan ini. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya