Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (17/4/2025). IHSG akan berada di posisi 6.510-6.578.
IHSG melemah 0,65 persen ke posisi 6.400 dan disertai dengan munculnya tekanan jual pada perdagangan Rabu, 16 April 2025.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada skenario merah, IHSG diperkirakan sedang berada pada awal wave B sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan dengan target terdekat berada di 6.510-6.678.
Advertisement
“Namun, pada skenario hitam (worst case) diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave (v) sehingga masih terdapat potensi koreksi di mana IHSG akan mengarah ke 5.633-5.770,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.510,6.707 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi kembali melemah. Hal ini seiring the Federal Reserve (the Fed) isyaratkan tahan suku bunga lebih lama. Ia prediksi, IHSG akan berada di level support 6.200-6.300 dan level resistance 6.450-6.500.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Alamtri Resources Tbk (ADRO), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Petrosea Tbk (PTRO).
Sedangkan Fanny memilih saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT J Resources Tbk (PSAB), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO terkoreksi ke 1.800 disertai dengan munculnya tekanan jual, tetapi koreksinya masih tertahan oleh MA20. "Kami perkirakan, posisi ADRO sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5, sehingga ADRO masih berpeluang menguat," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.695-1.785
Target Price: 1.865, 1.785
Stoploss: below 1.665
2.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) - Buy on Weakness
Saham MBMA bergerak flat ke 278 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi masih tertahan oleh MA20. Kami perkirakan posisi MBMA sedang berada pada bagian awal dari wave (A), sehingga MBMA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 266-276
Target Price: 316, 326
Stoploss: below 250
3.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Buy on Weakness
Saham PTRO terkoreksi 4,55% ke 2.310 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi PTRO sedang berada di awal wave (A) dari wave [B], sehingga koreksi PTRO akan relatif terbatas," ujar dia.
Buy on Weakness: 2.110-2.270
Target Price: 2.640, 2.790
Stoploss: below 2.060
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 16 April 2025
Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (16/4/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah sektor saham keuangan yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG terpangkas 0,65% ke posisi 6.400,05. Indeks LQ45 susut 0,82% ke posisi 717,24. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.469,59 dan level terendah 6.3737,79. Sebanyak 331 saham melemah sehingga bebani IHSG. 250 saham menguat dan 220 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.162.574 kali dengan volume perdagangan 29,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 21,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.820. Investor asing lepas saham Rp 8,2 triliun.
Transaksi harian saham besar seiring di pasar negosiasi ada transaksi saham EXCL yang mencapai Rp 9,8 triliun. Saham EXCL merosot 19,04 persen ke posisi Rp 2.186 per saham. Total frekuensi perdagangan lima kali dengan volume perdagangan 33.245.196 saham. Nilai transaksi Rp 9,8 triliun. Saham EXCL berada di level tertinggi Rp 3.189 dan level terendah Rp 2.186 per saham.
Di pasar regular, saham EXCL naik 0,92 persen ke posisi Rp 2.190 per saham. Saham EXCL dibuka stagnan di posisi Rp 2.170 per saham. Saham EXCL berada di level tertinggi Rp 2.200 dan level terendah Rp 2.160 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.665 kali dengan volume perdagangan 33.330.104 saham. Nilai transaksi Rp 9,8 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan.Sektor saham keuangan terpangkas 1,27 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham transportasi melemah 0,79%, sektor saham infrastruktur susut 0,75% dan sektor saham properti terpangkas 0,33%. Lalu sektor saham industri tergelincir 0,32%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,39%, sektor saham consumer siklikal tergelincir 0,15%. Kemudian sektor saham properti susut 0,33% dan sektor saham teknologi berada di zona merah.
Selain itu, sektor saham energi naik 0,17%, sektor saham basic mendaki 0,28% dan sektor saham kesehatan mendaki 0,61%.
