Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat pekan ini. Rilis data ekonomi seperti neraca perdagangan jadi katalis IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG alami kenaikan secara teknikal. Level support IHSG telah lulus uji, dan naik ke level 5.144. Sedangkan target resistance masih di kisaran 5.302 yang berpeluang dapat digapai ke depannya.
"Potensi pergerakan mulai menunjukkan peningkatan. Meski aliran dana investor asing masih terlihat berlanjut. Rilis data ekonomi masih menunjukkan kondisi dalam negeri yang cukup menjanjikan," ujar William dalam ulasannya, Jumat (15/9/2016).
Sementara itu, Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan kalau IHSG berpotensi ambil untung usai naik 2 persen pada perdagangan kemarin.
Advertisement
Baca Juga
"Kini menjelang akhir pekan jadi ada potensi profit taking," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, dari global belum ada sentimen signifikan mempengaruhi laju IHSG. "Belum ada dari global," tegas David.
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi jual yang terjadi di pasar modal lantaran tekanan volatilitas regional. Kini mulai reda didorong aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua. Selain itu, pasar juga sudah cukup jenuh jual usai terkoreksi dalam.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.210-5.120-5.060-4.980 dan resistance 5.330-5.410-5.450," tutur Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, perbaikan jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kelanjutan kenaikan jangka pendek dan menengah berikutnya ke Rp 4.250-Rp 4.350.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.120, level kedua Rp 4.070, dan cut loss point Rp 4.010. (Ahm/Ndw)