Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik secara teknikal pada perdagangan saham Kamis pekan ini usai alami penurunan tajam.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG masih masuk fase konsolidasi. Hal itu lantaran minimnya sentimen, dan aliran dana investor asing yang keluar dari pasar modal Indonesia.
"IHSG menguji level support 5.089 dan target resistance IHSG di kisaran 5.276 yang perlu digapai untuk memperkuat laju penguatan IHSG," ujar William dalam ulasannya, Kamis (15/9/2016).
Ia menuturkan, momentum koreksi masih merupakan peluang akumulasi beli. IHSG pun berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan Kamis pekan ini.
Baca Juga
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi beli saham kapitalisasi besar dan lapis kedua diharapkan dapat mendorong IHSG kembali menguat di atas level 5.000.
Advertisement
Ia pun merekomendasikan akumulasi bila terjadi perubahan arah untuk menguat dalam jangka pendek di kisaran 5.230-5.330.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.120-5.060-4.980 dan resistance 5.200-5.270-5.330-5.410," ujar dia.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Sentul City Tbk (BKSL).
Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan dalam jangka pendek dan menengah membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja keuangan pada 2016-2017. Hal ini dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp 11.050-Rp 11.350.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 10.575, level kedua Rp 10.475, dan cut loss point Rp 10.275. (Ahm/Ndw)