Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rawan tekanan pada perdagangan saham hari ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan berada di support 5.100 dan resistance 5.210.
"IHSG masih akan bergerak bearish," kata dia di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG turun 69,53 poin atau sebanyak 1,33 persen ke level 5.146,04. IHSG tertekan setelah asing melakukan aksi jual bersih Rp 841,18 miliar.
"Mayoritas indeks sektoral tertekan yang dipimpin oleh indeks sektor aneka industri dan konsumer. Pelemahan IHSG diiringi oleh pelemahan nilai tukar emerging market setelah spekulasi data stok persediaan minyak di AS meningkat pada minggu ini," jelas dia.
Pelemahan IHSG juga sejalan dengan pelemahan Bursa Asia. "Bursa asia tertekan aksi jual cukup tinggi. Investor kehilangan kepercayaan pada kemampuan bank sentral dalam meningkatkan inflasi dan pelonggaran kuantitatif pada kebijakan moneter," ujar dia.
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Kisaran gerak IHSG di support 5.090 dan resistance 5.180.
Saham rekomendasi Sinarmas Sekuritas antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Energi & Tambang