Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit dan parkir di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pada perdagangan sehari sebelumnya, IHSG tertekan karena aksi jual investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (15/9/2016), IHSG naik 119,78 poin atau 2,33 persen ke level 5.265,81. Indeks saham LQ45 juga menguat 2,96 persen ke level 907,42. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 230 saham naik sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 71 saham melemah dan 85 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.270,48 dan terendah 5.158,72.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 279.313 kali dengan volume perdagangan 7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,4 triliun.
Baca Juga
Secara sektoral, 10 sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri naik 4,71 persen, dan membukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur yang naik 2,90 persen dan sektor saham konstruksi yang menguat 2,79 persen.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.180.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TMPI naik 24,52 persen ke level Rp 386 per saham, saham NAGA menanjak 23,50 persen ke level Rp 226 per saham, dan saham LMSH mendaki 18,18 persen ke level Rp 650 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham ITMA melemah 9,96 persen ke level Rp 1.175 per saham, saham GEMS turun 9,87 persen ke level Rp 1.735 per saham dan saham PDES tergelincir 9,63 persen ke level Rp 244 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, meskipun beberapa bursa di kawasan Asia tertekan, IHSG mampu menguat pada perdagangan hari ini.
"IHSG mampu bertahan di zona hijau karena net sell asing tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya," jelas dia. Selain itu, angka neraca perdagangan yang surlpus juga menjadi sedikit dorongan untuk IHSG. (Gdn/Ndw)