Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) mendirikan badan usaha PT Tol Teluk Balikpapan pada 16 September 2016.
Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk M.Choliq menuturkan pembentukan usaha PT Tol Teluk Balikpapan ini untuk mendapatkan hak konsesi jembatan tol Penajam-Balikpapan, Kalimantan Timur. Panjang jembatan itu capai 7 kilometer (KM), dan akan seperti jembatan Suramadu. Choliq menuturkan pihaknya masih tahap awal untuk membangun jembatan tersebut.
Karena itu, pihaknya belum dapat memastikan nilai pembangunan jembatan dan masih menanti tender. Akan tetapi, ia memperkirakan nilai pembangunannya sekitar Rp 6 triliun-Rp 7 triliun. Adapun modal dasar untuk Tol Teluk Balikpapan diperkirakan Rp 80 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sekitar Rp 20 miliar.
Sedangkan nilai penyertaan modal dan persentase kepemilikan Waskita Karya di Waskita Toll Road sebanyak Rp 12 miliar atau setar 60 persen.
"Ini baru pembentukan badan usaha dulu. Ajukan proposal, baru kami ke Kementerian Pekerjaan Umum dan ikuti tender," ujar Choliq saat dihubungi Liputan6.com, Senin (26/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Choliq menambahkan, proposal diharapkan selesai pada akhir 2016. "Kemudian diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum, sekitar 3 bulan, kemungkinan tahu hasilnya pada semester I 2017," tutur dia.
Ia menuturkan, pengerjaan pembangunan jembatan ini juga merupakan kerja sama dari PT Waskita Karya Tbk, pemerintah daerah Balikpapan, penajam, dan pemerintah provinsi Kalimantan Timur.
Selain itu, PT Waskita Karya Tbk juga menambah modal untuk anak usaha yang bergerak di tol. Perseroan menempatkan dana Rp 18 miliar di PT Jasamarga Kualanamu Tol. Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 15 persen.
Tak hanya itu, perseroan juga menambah modal Rp 47,29 miliar di PT Solo Ngawi Jaya dengan kepemilikan sebesar 40 persen. Modal itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Solo Ngawi Jaya.
PT Waskita Karya Tbk juga menambah modal Rp 48,17 miliar untuk PT Ngawi Kertosono Jaya dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen. (Ahm/Ndw)