Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) telah menyelesaikan transaksi pembelian saham IndoMet Coal. Nilai transaksi AS$ 120 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun (asumsi kurs Rp 13.042 per dolar AS).
Sebelumnya perseroan telah menandatangani share sale agreement (SSA) antara PT Alam Tri Abadi, Coaltrade Services International Pte Ltd (anak usaha Adro Energy) dengan BHP Minerals Asia Pacific Pty Ltd pada 7 Juni 2016.
Kesepakatan itu berkaitan dengan pembelian dan pengambilalihan atas seluruh saham BHP Minerals Holdings Pty Ltd dan BHP Mierals Asia Pacific Pty Ltd pada PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumbera Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal.
Baca Juga
"Keseluruhan transaksi AS$ 120 juta telah terlaksana dengan terpenuhinya persyaratan-persyaratan dalam share sale agreement," ujar Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk Mahardika Putranto seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/10/2016).
Seperti diketahui, perusahaan tambang asal Australia BHP Billiton Ltd setuju menjual 75 persen saham pada proyek Indomet Coal kepada PT Alam Tri Abadi, anak usaha Adaro Energy Tbk pada pertengahan 2016.
IndoMet Coal adalah proyek yang terdiri atas tujuh kontrak karya batu bara yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Tambang Haju, yang terletak di kawasan Lahai Coal kontrak karya memiliki kapasitas produksi satu juta ton batu bara per tahun. Tambang itu produksi sejak 2015. PT Adaro Energy Tbk telah memegang 25 persen saham IndoMet Coal sejak 2010. (Ahm/Ndw)
Advertisement