Pendanaan Efek Indonesia Bakal Beroperasi pada 2017

SRO bentuk PT Pendanaan Efek Indonesia untuk membiayai perusahaan sekuritas yang fasilitasi transaksi margin.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Des 2016, 20:42 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 20:42 WIB
Dirut BEI Tito Sulistio
SRO bentuk PT Pendanaan Efek Indonesia untuk membiayai perusahaan sekuritas yang fasilitasi transaksi margin.

Liputan6.com, Jakarta - Self Regulation Organization (SRO) memperkirakan, PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) beroperasi pada kuartal I tahun depan. Perusahaan ini sendiri dibentuk untuk membiayai perusahaan sekuritas yang memfasilitasi transaksi margin.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, untuk pengoperasian perusahaan ini memerlukan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"OJK menginginkan kuartal I minimal sudah jalan, tapi kita minta approval persetujuan. Persetujuan prinsip PT berdiri sudah. Karena hari ini kita dirikan. Ini sejarah besar karena tidak semua negara punya. Yang paling besar Jepang, Thailand, Taiwan yang besar-besar punya," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Dia mengatakan, pembentukan perusahaan ini sejalan dengan rencana BEI yang akan merelaksasi saham  ditransaksikan secara margin menjadi 200 saham. Saat ini, hanya ada 45 saham yang bisa ditransaksi secara margin.

"Artinya margin sekarang hanya 45 saham, LQ45. Dengan persetujuan OJK kita sudah siap merelaksasi sehingga nanti akan ada 200 perusahaan bisa mendapatkan pendanaan margin, ikut margin," kata dia.

Tito menjelaskan, untuk pendirian perusahaan ini, SRO telah menempatkan modal sebesar Rp 250 miliar. Nantinya, modal yang ditempatkan akan meningkat menjadi Rp 1 triliun.

Tito mengatakan, sebagai awalan akan memberikan pendanaan pada perusahaan sekuritas dengan modal bersih disesuaikan (MKBD)  sebesar Rp 250 miliar. Adapun pendanaan yang diterima perusahaan sekuritas sebesar Rp 100 miliar.

"Kita dengan SRO membuat securities financing di mana awalnya semua perusahaan yang MKBD di atas Rp 250 miliar akan kita berikan financing Rp 100 miliar per perusahaan untuk mendanai margin lebih dari 200 perusahaan listed," ujar dia.

Tito mengatakan, saat ini perusahaan sekuritas yang memiliki MKBD di atas Rp 250 miliar sebanyak 30 perusahaan. Dia menargetkan, sebagai tahap awal akan memberikan pendanaan pada 40 perusahaan sekuritas.

"Saat yang terdaftar lebih 30, tapi belum saya umumin karena mereka harus menyatakan kesediaannya. Target kita 40 perusahaan sekuritas minimum," tutur dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya