Cari Dana Segar, Visi Media Asia Tawarkan Saham 10 Persen

PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan menawarkan saham terbatas dengan mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Mar 2019, 11:58 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 11:58 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan menawarkan saham terbatas dengan mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip laporan yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (20/3/2019), perseroan akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 1,64 miliar saham atau 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan telah disetor penuh dalam perseroan.

Dana hasil penawaran saham terbatas ini membayar utang dan kebutuhan modal kerja. Anak usaha perseroan yaitu PT Lativi Mediakarya (LM) wajib membayar sebagian utang berdasarkan senior facility agreement yang jatuh tempo hingga Oktober 2019 (akhir tahun ke-2 dari tenor senior facility) sebesar USD 9,40 juta.

Anak usaha perseroan juga butuh modal kerja untuk mengembangkan usaha yang berasal dari kas internal hasil usaha anak perseroan. PT Visi Media Tbk sebagai entitas induk dari LM yang memiliki secara langsung dan tidak langsung 99,99 persen saham LM. Perseroan juga sebagai penjamin atas utang berdasarkan senior facility agreement.

Dari keterbukaan informasi BEI tersebut, pada 17 Oktober 2017, LM membuat dan teken senior facility agreement dengan LM bersama PT Cakrawala Andalas Televisi (CATV) sebagai borrower atas senior facility agreement sebesar USD 173,60 juta.

Pinjaman itu diberikan oleh sindikasi kreditur melalui agen fasilitas Madison Pacific Trust Limited. Berdasarkan senior facility agreement, jumlah fasilitas pinjaman yang diterima oleh LM sebesar USD 52,08 juta.

Senior facility yang diterima oleh LM digunakan untuk melunasi kewajiban perseroan berdasarkan credit agreement sesuai syarat dan ketentuan dari perjanjian induk pemberina pinjaman yang telah dibuat dan diteken sebelumnya oleh LM dan Visi Media Asia pada 12 April 2017.

Pinjaman itu memiliki jangka waktu 36 bulan dengan suku bunga pinjaman per tahun 10 persen ditambah LIBOR satu bulan yang dibayar setiap bulan untuk 12 bulan pertama dan naik satu persen untuk 12 bulan berikutnya.

Pokok pinjaman dibayarkan 10 persen pada tahun pertama, 15 persen pada tahun kedua dan 75 persen pada tahun ketiga.

 

 

Dilusi 9,09 Persen

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan rencana aksi korporasi ini, penerbitan saham baru melalui private placement akan meningkatkan jumlah saham yang dikeluarkan perseroan sebanyak-banyaknya 1,64 miliar saham.

Bila seluruh saham baru hasil pelaksanaan private placement ini telah ditempatkan dan disetor, kepemilikan saham dari pemegang saham perseroan akan terdilusi 9,09 persen tanpa kurangi jumlah lembar saham yang dimiliki sebelumnya.

Untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut, perseroan akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasar (RUPSLB) pada Kamis 25 April 2019.

Selain itu, jadwal private placement antara lain penentuan pemegang saham yang berhak untuk hadir dalam RUPSLB pada 1 April 2019 dan pengumuman ringkasan risalah RUPSLB pada 29 April 2019.

Permohonan pencatatan saham tambahan dari pelaksanaan private placement pada 6 Mei 2019, pencatatan saham baru di BEI pada 14 Mei 2019.

Pada perdagangan saham sesi pertama Rabu pekan ini, saham PT Visi Media Asia Tbk melonjak 16,99 persen ke posisi 179 per saham.

Saham Visi Media Asia sempat berada di level tertinggi 183 dan terendah 154. Total frekuensi perdagangan saham 10.742 kali dengan nilai transaksi Rp 54,5 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya