5 Saham Emiten RI Masuk Jajaran Indeks Global

Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali mengeluarkan daftar komposisi saham atau rebalancing saham yang menjadi pembentuk perhitungan indeks MSCI pada November 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Nov 2018, 12:10 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 12:10 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali mengeluarkan daftar komposisi saham atau rebalancing saham yang menjadi pembentuk perhitungan indeks MSCI pada November 2018. Indeks tersebut mulai berlaku efektif 3 Desember 2018.

Mengutip laman MSCI, Rabu (14/11/2018), saham dari emiten Indonesia yang ditambahkan dalam indeks MSCI Global Standard  antara lain PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). MSCI pun mengeluarkan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dari indeks MSCI Global Standard.

Sedangkan di indeks MSCI Global Small Cap, ada tambahan saham dari emiten Indonesia antara lain LPPF, WSKT, dan PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL).

Selain itu, MSCI juga mengeluarkan saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT MNC Investama Tbk, PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).

VP Sales and Distribution PT Ashmore Assets Management Indonesia, Angganata Sebastian menuturkan, ada perubahan saham di indeks MSCI tersebut tidak akan terlalu berdampak terhadap IHSG. Hal ini karena perubahan yang terjadi menurut Angganata hanya untuk saham. Dengan sejumlah saham masuk dalam jajaran indeks saham MSCI tersebut akan membuat sejumlah saham menjadi pertimbangan investor global.

"Jadi bukan untuk bobot pasar saham Indonesia di MSCI. Pada dasarnya MSCI itu adalah indeks yang menjadi acuan para investor global terutama yang berbasis ETF. Oleh sebab itu semua saham yang jadi masuk seharusnya akan diuntungkan," kata Angganata saat dihubungi Liputan6.com.

Pada sesi pertama pukul 11.19 waktu JATS, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 55,58 poin atau 0,96 persen ke posisi 5.890,46. Indeks saham LQ45 menguat 1,44 persen. Seluruh indeks saham acuan pun kompak menguat.

Pergerakan Saham

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan ada rilis terbaru dari MSCI tersebut, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melonjam 5,38 persen ke posisi Rp 4.900 per saham. Saham PTBA sempat berada di level tertinggi 4.920 dan terendah 4.740. Total frekuensi perdagangan saham 7.729 kali dengan nilai transaksi Rp 256,1 miliar.

Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menanjak 7,62 persen ke posisi Rp 12.000 per saham. Saham TKIM sempat berada di level tertinggi 12.325 dan terendah 11.500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 8.551 kali dengan nilai transaksi Rp 245,2 miliar.

Saham POOL meroket 5,12 persen ke posisi Rp 4.930 per saham. Saham POOL sempat berada di level tertinggi 4.930 dan terendah 4.710 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 441 kali dengan nilai transaksi Rp 118,5 miliar.

Sedangkan saham LPPF merosot 5,85 persen ke posisi Rp 4.510 per saham. Saham LPPF sempat berada di level tertinggi 4.720 dan terendah 4.490. Total frekuensi perdagangan saham 3.179 kali dengan nilai transaksi Rp 62,6 miliar.

Selain itu, saham WSKT merosot 1,65 persen ke posisi Rp 1.490 per saham. Saham WSKT sempat berada di level tertinggi 1.520 dan terendah 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.330 kali dengan nilai transaksi Rp 44,1 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya