Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) merilis kinerja 2018. Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 0,21 persen dari Rp 4,15 triliun pada 2017 menjadi Rp 4,16 triliun pada 2018.
Hal itu didukung dari penjualan bersih naik 4,6 persen menjadi Rp 73,39 triliun pada 2018 dari posisi 2017 sebesar Rp 70,19 triliun.
Beban pokok penjualan naik 5,4 persen menjadi Rp 53,18 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 50,41 triliun. Hal itu mendorong laba bruto tumbuh 2,23 persen menjadi Rp 20,21 triliun pada 2018.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan mencatatkan kenaikan beban penjualan dan distribusi menjadi Rp 7,81 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,23 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 4,46 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 40,7 triliun.
Perseroan membukukan penghasilan operasi lain naik 71,46 persen menjadi Rp 1,52 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 888,86 miliar.
Laba usaha meningkat 5,3 persen menjadi Rp 9,14 triliun pada 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,68 triliun. Marjin laba usaha sedikit membaik menjadi 12,5 persen. Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi 474 pada 2018 dari periode 2017 sebesar 473.
Total liabilitas naik menjadi Rp 46,62 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 41,29 triliun. Aset naik menjadi Rp 96,53 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 88,40 triliun. PT Indofood Sukses Makmur Tbk kantongi kas Rp 8,80 triliun.
"Tahun 2018 tetap menjadi tantangan bagi kami dengan kondisi harga komoditas yang kurang mendukung. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Indofood tetap menunjukkan ketangguhannya yang tercermin dari pertumbuhan positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan. Ke depannya, kami akan tetap fokus pada keunggulan daya saing kami dalam meraih berbagai peluang di pasar domestik dan ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Direktur Utama dan Chief Executive Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2019).
Kinerja Indofood CBP Sukses Makmur pada 2018
Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merilis kinerja keuangan positif pada 2018.
Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 20,5 persen menjadi Rp 4,58 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,8 triliun.
Hal itu didukung penjualan naik 7,9 persen menjadi Rp 38,41 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,61 triliun.
Beban pokok penjualan naik tipis 6,5 persen menjadi Rp 26,14 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,54 triliun. Laba bruto naik sekitar 10,81 persen menjadi Rp 12,26 triliun pada 2018.
Beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 4,42 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,01 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 20,6 triliun pada 2018. Penghasilan operasi lain naik menjadi Rp 819,17 miliar pada 2018.
Hal itu mendorong laba usaha naik 23,5 persen menjadi Rp 6,45 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,22 triliun. Marjin laba usaha naik menjadi 16,8 persen dari 14,7 persen. Marjin laba bersih meningkat 120 basis poin menjadi 11,9 persen.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 20,2 persen menjadi Rp 392 pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 326.
Total liabilitas naik menjadi Rp 11,66 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,29 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 22,70 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,32 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 34,3 triliun pada 2018. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 4,72 triliun pada 2018.
"Di tengah kondisi di mana tingkat permintaan atas produk-produk FMCG tidak mengalami banyak perubahan, ICBP mampu meraih kinerja yang baik dengan mencatakan pertumbuhan laba per saham yang tinggi," ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut ia menuturkan, memasuki 2019, industri fast moving consumer goods (FMCG) diharapkan akan bertumbuh seiring meningkatnya perekonomian. Namun demikian, tingkat persaingan diperkirakan akan tetap ketat. “Ke depannya, kami akan terus fokus pada upaya untuk meraih pertumbuhan dengan memperkuat kehadiran kami di pasar, mengembangkan merek-merek kami agar tetap relevan terhadap konsumen, serta meningkatkan daya saing,” ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement