Eskalasi Perang Dagang, IHSG Diprediksi ke Zona Merah

Sejumlah analis memproyeksikan IHSG bakal terkoreksi atas imbas eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang kini terbilang masih tinggi.

oleh Bawono Yadika diperbarui 12 Jun 2019, 06:32 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 06:32 WIB
Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan tertekan ke zona merah pada perdagangan Rabu ini. IHSG akan bergerak pada kisaran 6270-6324.

Sejumlah analis memproyeksikan IHSG bakal terkoreksi atas imbas eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang kini terbilang masih tinggi.

Kendati begitu, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, data ekspor China masih mencatatkan pertumbuhan meski cukup terbatas terkena akibat dari perang dagang.

Christoper melanjutkan, secara teknikal peluang penguatan IHSG juga sudah cukup terbatas pada hari ini. Itu tercermin dari candlestick yang membentuk doji dan indikator stochastic yang mulai menyempit dan bergerak di sekitar area over bought.

"Pelemahan diperkirakan akan terbatas melihat kondisi global yang saat ini juga cukup kondusif. Kemungkinan di rentang 6270-6324," paparnya di Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah memprediksi IHSG akan bergerak mencoba bertahan dengan pelemahan jangka pendek di kisaran 6200-6310.

Pada hari ini, pihaknya menyarankan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Timah (Persero) Tbk (TINS).

Kemudian Christoper menganjurkan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), serta PT PP Tbk (PTPP).

Saksikan video pilihan berikut ini:

Perdagangan Sebelumnya

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan kemarin, IHSG mampu bertahan di zona hijau usai sempat melemah. Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 11 Juni 2019, IHSG menguat 16,38 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.305,99. Indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke posisi 1.002,31. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 218 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 185 saham melemah dan 141 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.310 dan terendah 6.255.

Total frekuensi perdagangan saham 474.114 kali dengan volume perdagangan saham 11,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing beli saham Rp 229,95 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.238. 

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,02 persen, sektor saham aneka industri melemah 0,54 persen, sektor saham industri dasar susut 0,41 persen dan sektor saham konstruksi merosot 0,12 persen.

Sektor saham tambang naik 0,64 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur naik 0,55 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,53 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham FITT naik 69,61 persen ke posisi Rp 173 per saham, saham CSIS melonjak 28,40 persen ke posisi Rp 104, dan saham ERTX mendaki 20,72 persen ke posisi Rp 134 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham ARTO merosot 14,45 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham KBLV tergelincir 13,93 persen ke posisi Rp 420 per saham, dan saham FIRE terpangkas 10,48 persen ke posisi Rp 5.550 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,76 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,59 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,33 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai mendaki 2,58 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul indeks saham Singapura menanjak 0,60 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,39 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya