7 Sektor Saham ke Zona Merah, IHSG Dibuka Melamah di 6.030,45

IHSG pada perdagangan Rabu (9/10/2019) dibuka di zona merah

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Okt 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan saham Rabu pagi ini. Posisi rupiah di angka 14.178 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (9/10/2019), IHSG turun 9,14 poin atau 0,15 persen ke level 6.030,45. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,21 persen ke posisi 935,98. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.030,72 dan terendah di 6.021,35.

Sebanyak 84 saham menguat dan 79 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 122 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 12.510 kali dengan volume perdagangan 137,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 124,3 miliar.

Investor asing beli saham Rp 10,66 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.178 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tujuh sektor berada di zona merah. Sektor aneka industri melemah paling tajam yaitu 0,58 persen. Disusul sektor industri dasar yang melemah 0,48 persen dan sektor manufaktur turun 0,46 persen.

Sementara sektor saham yang mengalami penguatan yaitu sektor perkebunan yang naik 0,62 persen, infrastruktur menguat 0,10 persen dan perdagangan naik 0,08 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain PURE melonjak 50 persen ke Rp 450 per saham, SLIS naik 24,43 persen ke Rp 326 per saham, dan MYTX naik 16,95 persen ke Rp 69 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga membawah IHSG ke zona merah antara lain ALTO yang turun 6,91 persen ke Rp 350 per saham, GDST turun 5,05 persen ke level Rp 94 per saham dan BTPS turun 4,36 persen ke Rp 3.730 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasar Spekulatif, IHSG Berpotensi ke Zona Hijau

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan kembali bergerak menghijau di pasar saham hari ini.

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan bilang IHSG masih minim sentimen pada perdagangan hari ini. Tetapi, menurutnya secara teknikal indeks tersokong ke zona hijau.

Dia melanjutkan, indikasi teknikal rebound setelah IHSG dalam beberapa hari terakhir mengalami koreksi yang cukup dalam. Sehingga, investor kini mulai kembali berspekulasi masuk ke pasar saham.

"Potensi rebound dalam jangka pendek. Kemungkinan IHSG diperdagangkan di support 5.995-6.017 dan resistance 6.054-6.069," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Hari ini, pihaknya merekomendasikan agar investor beli saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan target harga 1.080-1.020 per saham.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga 7.100-7.200 per saham. Serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 per saham.

Seirama, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyebutkan indeks berpeluang menguat di rentang 5.990 - 6.123.

Kata dia, pergerakan IHSG ditopang kondisi fundamental perekonomian RI yang masih cukup stabil. Adapun investor dapat melakukan akumulasi beli jika terjadi koreksi wajar.

Sejumlah saham BUMN menurutnya dapat dipertimbangkan investor, antara lain saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), hingga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya