Minim Sentimen, IHSG Diramalkan Tertekan

IHSG akan bergerak terkoreksi di rentang support 5.930-5.965 dan resistance 6.060-6.120.

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Okt 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2019, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan di pasar saham. Minimnya sentimen hari ini sulit mendongkrak indeks ke zona hijau.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menjabarkan, IHSG masih akan terbatas melihat masih minimnya sentimen terutama dari dalam negeri.

"Indikator stochastic bergerak menyempit di sekitar area oversold menunjukkan rentang pelemahan semakin terbatas," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Adapun pihaknya meramalkan IHSG akan bergerak terkoreksi di rentang support 5.930-5.965 dan resistance 6.060-6.120.

Berbeda, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat melihat IHSG secara teknikal mampu rebound (kembali naik) usai terkontraksi kemarin.

"Kami perkirakan IHSG akan kembali rebound menguji resistance dengan rentang pergerakan 6000-6088," ujarnya.

Untuk hari ini, Lanjar menganjurkan untuk membeli saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara itu, sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan menurut Frederik ialah saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Medco International Tbk (MEDC), hingga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Kemarin

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan senin kemarin setelah pada sesi pembukaan perdagangan menguat. Nilai tukar rupiah berada di level 14.163 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (7/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 60,66 poin atau 1 persen ke level 6.000,58. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga anjlok 1,23 persen ke posisi 931,03.

Sebanyak 272 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 131 saham menguat dan 138 saham diam di tempat. 

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 441.272 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing beli saham Rp 6,81 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.163.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 2,51 persen, disusul sektor manufaktur turun 1,75 persen dan sektor barang konsumsi yang turun 1,47 persen.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menyeret IHSG anjlok antara lain KBLV yang turun 24,71 persen ke Rp 256 per saham, GLOB turun 10,42 persen ke Rp 430 per saham dan NOBU turun 10,10 persen ke Rp 890 per saham.

Saham-saham yang menguat antara lain SLIS naik 69,57 persen ke Rp 195 per saham, KRAH naik 24,87 persen ke Rp 1.180 per saham dan ARTO naik 24,64 persen ke Rp 2.630 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya